RAKCER.ID – Aksi pemukulan dalam permainan sepak bola kembali terjadi di Indonesia. Kali ini, melibatkan pemain putri Perses Sumedang yang diduga memukul pemain putri Persima Majalengka di ajang Piala Pertiwi Jawa Barat.
Aksi pemukulan itu pun terekam dalam sebuah video. Dalam video yang beredar berdurasi 24 detik itu, memperlihatkan kiper Persima Majalengka berbaju warna biru dongker yang sedang berselebrasi di tengah lapangan.
Namun beberapa saat kemudian, ada seorang pemain Perses Sumedang berbaju warna biru muda langsung memukul kiper Persima Majalengka tersebut dari belakang.
Baca JugaForum Umat Islam Ciayumajakuning Kutuk Rasmus Paludan, Si Pembakar Al QuranTol Cisumdawu yang Terkenal Viral Ternyata Melintasi 3 Kabupaten
Sontak, aksi pemukulan itu membuat sang kiper tersungkur ke tanah. Saat itu juga para pemain lain dan official kedua tim langsung melerai.
Saat dikonfirmasi, Sekretaris Umum Persima Majalengka, Jhoni Gumilar membenarkan insiden tersebut. Peristiwa itu terjadi Senin 27 februari 2023 saat kedua kesebelasan bertanding dalam laga Piala Pertwi Jawa Barat di Stadion Ahmad Yani, Sumedang.
Baca JugaSistem Zonasi Jangan Hanya Soal Jarak, Banyak Orang Tua Siswa Mengadu ke Ketua DPRDPaguyuban Pedagang Andamui Kabupaten Kuningan Gelar Tasyakuran, Gelar Pentas Wayang Golek
“Bener, waktu Persima tanding lawan Perses di Sumedang hari Senin,” ujar Jhoni, Kamis 2 Maret 2023.
Dia menduga aksi pemukulan itu disebabkan pemain Perses kesal karena timnya gagal memenangkan pertandingan, setelah kesempatan sepakan bebas di menit akhir digagalkan kiper Persima.
Dengan demikian, kedua tim harus melanjutkan perpanjangan waktu karena skor 0-0.
Baca JugaTim Terus Mencari Kakek Warga Desa Galaherang yang Diduga Terseret Arus Sungai CisanggarungKejari Kuningan Musnahkan Barang Bukti Pidana, 136,051 Gram Sabu Diblender
“Pemain kita sebelum menit akhir itu ada pelanggaran di depan kotak penalti. Kiper kita langgar pemain lawan sehingga kena kartu merah. Lalu diganti kiper kedua kita,’ ujarnya.
“Kiper kedua kita saat itu baru masuk dan melakukan blok sempurna untuk menggagalkan tendangan bebas dari pemain lawan,” sambung Jhoni.
Menurutnya, aksi penyelamatan pemainnya di menit-menit akhir pertandingan dengan melakukan selebrasi dirasa wajar. Jhoni pun menyebut hal itu bukan bentuk provokasi.
Baca Juga4 Kali Manchester United Menang Saat bertemu BarcelonaPemkab Indramayu Ajak 150 Relawan Cegah Bencana Alam
“Selesai diblok, langsung peluit akhir. Otomatis kiper kami senang tuh, selebrasi dia. Itu ekspresi kebahagiaan anak usia 16 tahun bisa menepis bola, bukan provokasi,” terangnya.
“Namanya orang baru masuk pasti bahagia luar biasa. Wajar dong mengekpresikan diri,” jelas dia.
Masih dijelaskan Sekum Persima Majalengka itu, bahwa aksi pemukulan terjadi saat kiper sedang berselebrasi menuju loker pemain pengganti.