Kiper Dipukul Pemain Perses Sumedang, Persima Majalengka Pilih WO

Indeks Kerawanan Pemilu
WASPADA. Sekda Majalengka menghadiri bimtek Pengawasan Partisipatif dan launching Indeks Kerawanan Pemilu (IKP), Kamis 16 Februari 2023. rakcer.id/diskominfo majalengka
0 Komentar

RAKCER.IDAksi pemukulan dalam permainan sepak bola kembali terjadi di Indonesia. Kali ini, melibatkan pemain putri Perses Sumedang yang diduga memukul pemain putri Persima Majalengka di ajang Piala Pertiwi Jawa Barat.

Aksi pemukulan itu pun terekam dalam sebuah video. Dalam video yang beredar berdurasi 24 detik itu, memperlihatkan kiper Persima Majalengka berbaju warna biru dongker yang sedang berselebrasi di tengah lapangan.

Namun beberapa saat kemudian, ada seorang pemain Perses Sumedang berbaju warna biru muda langsung memukul kiper Persima Majalengka tersebut dari belakang.

Baca Juga:57 Orang Ikuti Operasi Katarak Gratis, Bukti Pelayanan Kesehatan Prima dari Pemkab KuninganBPBD Kabupaten Kuningan Hentikan Pencarian Abah Sarka

Sontak, aksi pemukulan itu membuat sang kiper tersungkur ke tanah. Saat itu juga para pemain lain dan official kedua tim langsung melerai.

Saat dikonfirmasi, Sekretaris Umum Persima Majalengka, Jhoni Gumilar membenarkan insiden tersebut. Peristiwa itu terjadi Senin 27 februari 2023 saat kedua kesebelasan bertanding dalam laga Piala Pertwi Jawa Barat di Stadion Ahmad Yani, Sumedang.

“Bener, waktu Persima tanding lawan Perses di Sumedang hari Senin,” ujar Jhoni, Kamis 2 Maret 2023.

Dia menduga aksi pemukulan itu disebabkan pemain Perses kesal karena timnya gagal memenangkan pertandingan, setelah kesempatan sepakan bebas di menit akhir digagalkan kiper Persima.

Dengan demikian, kedua tim harus melanjutkan perpanjangan waktu karena skor 0-0.

“Pemain kita sebelum menit akhir itu ada pelanggaran di depan kotak penalti. Kiper kita langgar pemain lawan sehingga kena kartu merah. Lalu diganti kiper kedua kita,’ ujarnya.

“Kiper kedua kita saat itu baru masuk dan melakukan blok sempurna untuk menggagalkan tendangan bebas dari pemain lawan,” sambung Jhoni.

Baca Juga:Pelaku UMKM Dilatih Jadi Kreator Konten, Ini Kata Menparekraf Sandiaga Uno dan Bupati KuninganDPRD Majalengka Kirim Tim Pansus Raperda Pengelolaan Sampah ke Perusahaan

Menurutnya, aksi penyelamatan pemainnya di menit-menit akhir pertandingan dengan melakukan selebrasi dirasa wajar. Jhoni pun menyebut hal itu bukan bentuk provokasi.

“Selesai diblok, langsung peluit akhir. Otomatis kiper kami senang tuh, selebrasi dia. Itu ekspresi kebahagiaan anak usia 16 tahun bisa menepis bola, bukan provokasi,” terangnya.

“Namanya orang baru masuk pasti bahagia luar biasa. Wajar dong mengekpresikan diri,” jelas dia.

Masih dijelaskan Sekum Persima Majalengka itu, bahwa aksi pemukulan terjadi saat kiper sedang berselebrasi menuju loker pemain pengganti.

0 Komentar