Komisi II DPRD Kota Cirebon Beri Catatan Khusus Tentang Peningkatan PAD ke BPKPD

CATATAN. Ketua Komisi II DPRD Kota Cirebon, H Karso memberikan catatan terkait kondisi keuangan daerah di awal tahun 2023, yang dibebani kewajiban bayar hingga Rp26 miliar terhadap kontraktor. FOTO: ASEP SAEPUL MIELAH/RAKYAT CIREBON
CATATAN. Ketua Komisi II DPRD Kota Cirebon, H Karso memberikan catatan terkait kondisi keuangan daerah di awal tahun 2023, yang dibebani kewajiban bayar hingga Rp26 miliar terhadap kontraktor. FOTO: ASEP SAEPUL MIELAH/RAKYAT CIREBON
0 Komentar

RAKCER.IDDPRD Kota Cirebon meminta Badan Pengelola Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Kota Cirebon untuk memaksimalkan pendapatan asli daerah (PAD). Terutama dari sektor pajak hotel dan resto, yang memang menjadi pemasukan terbesar bagi kas daerah.

Ketua Komisi II DPRD Kota Cirebon, H Karso menyampaikan pada rapat dengan BPKPD, pihaknya kembali menekankan, agar pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pajak, terutama hotel dan resto, terus dimaksimalkan. Salah satunya dengan memaksimalkan Tapping Box sebagai alat pendukung.

“Untuk rapat dengan BPKPD hari ini, penekanan kita tetap dioptimalisasi Tapping Box, dan memang ada perkembangan. Di akhir 2022, dari 38 yang aktif jadi 63. Menurut laporan, di 2023 ini sudah 104 unit Tapping Box yang terpasang,” ungkap H Karso saat rapat kerja bersama BPKPD, Kamis 2 Maret 2023.

Baca Juga:Namanya Muncul di Bursa Pilbup Cirebon, Rickie Ferdinansyah Sebut H Satori Lebih LayakEdi Suripno Siap Melenggang ke DPRD Provinsi Jabar, Ini Skema Pemenangannya

Dari sisi capaian, lanjut H Karso, ia juga melihat, pemasukan PAD dari sektor pajak sudah mulai terlihat masuk, dengan angka capaian yang signifikan.

“Jadi, kalau saya lihat dari capaian pajak per hari ini, hotel resto sudah 20 persen, trennya bagus lah,” lanjut H Karso.

Selain 104 Tapping Box yang sudah dipasang, masih ada 73 alat Tapping Box yang belum aktif, dengan kategori ada yang rusak. Atau alat yang tidak kompatibel dengan komputer yang ada di setiap Wajib Pajak (WP).

Secara keseluruhan, dari data yang disampaikan BPKPD, kata H Karso, di Kota Cirebon ada 842 WP. Dari jumlah tersebut, ada 400 WP yang menjadi prioritas. Dilihat dari signifikansi pemasukan yang cukup potensial. Dan itu yang juga menjadi prioritas untuk dipasang mesin Tapping Box.

“Masih ada 73 yang belum aktif, rusak, tidak kompatibel dengan komputer WP. Kami akan mengundang vendor dan pihak BJB. Karena perjanjian mereka jika rusak mengganti dengan unit baru. Kami akan bertahap. Kami akan kejar ke vendor untuk 400 WP yang menjadi prioritas,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pengelolaan Pendapatan Daerah pada BPKPD Kota Cirebon, Agung Kemal Hasan menyampaikan, saat ini, pihaknya pun terus melakukan optimalisasi dari mesin-mesin Tapping Box yang sudah ada dan terpasang.

0 Komentar