CIREBON, RAKCER.ID – Setidaknya tiga orang meninggal dan tujuh lainnya mengalami luka-luka akibat ledakan bom di Universitas Mindanao, di bagian selatan Filipina pada hari Minggu (3/12/2023) pagi.
Kepala Polisi Daerah Mindanao, Allan Nobleza, menyatakan bahwa insiden ledakan bom di Universitas Mindanao tersebut terjadi selama pelaksanaan misa Katolik yang rutin di gedung olahraga kampus di Kota Marawi, yang saat itu sedang dilanda pemberontakan.
“Kami sedang melakukan penyelidikan apakah ini disebabkan oleh Improvised Explosive Device (IED) atau pelemparan granat,” ungkap Nobleza, merujuk pada alat peledak yang dibuat secara tidak resmi.
Baca Juga:Inaki Pena si Muka Santuy tapi Bikin Onana IriHasil Manchester City vs Tottenham Hotspur di Premier League 2023/2024: Duel Seru yang Berakhir Imbang
Mindanao State University telah mengecam “tindakan kekerasan” tersebut dalam pernyataannya. Mereka telah menghentikan kegiatan perkuliahan dan meningkatkan kehadiran personel keamanan di kampus.
“Kami mendukung sepenuhnya komunitas Kristen kami dan semua individu yang terkena dampak tragedi ini,” demikian pernyataan resmi universitas yang dikutip dari AFP.
Foto-foto yang diunggah di halaman Facebook pemerintah provinsi Lanao del Sur menunjukkan Gubernur Mamintal Adiong menjenguk korban yang sedang dirawat di fasilitas medis akibat ledakan bom di Universitas Mindanao tersebut.
Kejadian ledakan bom di Universitas Mindanao ini terjadi setelah serangan udara oleh militer Filipina pada Jumat (1/12/2023) yang berhasil menewaskan 11 anggota militan Islam dari organisasi Dawlah Islamiyah-Filipina di Mindanao.
Pada Sabtu (2/12/2023), militer Filipina mengumumkan bahwa kelompok tersebut telah merencanakan serangan di provinsi Maguindanao del Sur.
Allan Nobleza menyatakan bahwa pihak kepolisian sedang menyelidiki apakah serangan pada hari Minggu berhubungan dengan serangan udara yang terjadi pada hari Jumat.
Presiden Filipina Buka Suara usai Terjadinya Ledakan Bom di Universitas Mindanao
Presiden Filipina Ferdinand “Bongbong” Marcos Jr mengungkapkan bahwa pelaku pengeboman selama misa Katolik di gimnasium Universitas Negeri Mindanao di Marawi, Filipina Selatan, pada Minggu pagi (3/12/2023), disebabkan oleh teroris asing.
Baca Juga:Hasil Liverpool vs Fulham di Premier League 2023/2024: Liverpool Menang dengan Dramatis!Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu Beri Klarifikasi Tentang Polemik Pembelanjaan Motor senilai 8 Miliar Rupiah
Marcos mengecam dengan tegas tindakan yang tidak masuk akal dan sangat keji yang dilakukan oleh teroris asing tersebut, seperti yang dikutip dari Reuters pada hari Minggu.
Ia juga menegaskan bahwa para ekstremis yang melakukan kekerasan terhadap individu yang tidak bersalah akan tetap dianggap sebagai musuh masyarakat kita.