Lestarikan Kesenian Asli Kabupaten Cirebon, Perhotelan ikut Dilibatkan

kesenian asli kabupaten cirebon
INOVASI. Kesenian asli Kabupaten Cirebon terus dijaga Pemkab Cirebon dan juga DKKC dengan menggunakan berbagai cara. Foto : Zezen Zainudin Ali/Rakyat Cirebon
0 Komentar

RAKCER.ID – Tidak sedikit Kesenian asli Kabupaten Cirebon saat ini diambang kepunahan. Berbagai cara harus dilakukan guna melestarikan serta menumbuhkembangkan minat masyarakat.

Salah satu cara yang sedang difokuskan, menggandeng sektor perhotelan untuk turut serta melestarikan. Bendahara Dewan Kesenian Kabupaten Cirebon (DKKC), Hari Budiman menjelaskan untuk memajukan dan melestarikan kembali kesenian asli Kabupaten Cirebon yang sudah mulai vakum, pihaknya mengajak stakeholder bisa terlibat. Selain pemangku kebijakan di daerah, juga pihak swasta seperti pengusaha perhotelan dan restoran.

Dewan Kesenian Cirebon, ingin melestarikan dan memajukan kembali kesenian-kesenian yang sudah mulai vakum. Yang sudah mulai hampir punah.

Baca Juga:Ketua Komisi IV Soroti Praktek Perjudian OlahragaSutardi Raharja Nyatakan Siap Maju di Bursa Ketua KONI

“Kami mengajak pengusaha hotel dan restoran untuk ikut serta mengembangkan dan melestarikan kebudayaan Cirebon. Agar bisa menampilkan kreasi-kreasi seni Kabupaten Cirebon masuk ke sektor perhotelan,” katanya, ketika ditemui Rakyat Cirebon usai menghadiri Rapat Kerja bersama Komisi IV DPRD Kabupaten Cirebon, Kamis (9/3).

Bang Jack begitu dia dikenalnya, menyebutkan sudah ada kesenian tradisional yang pantas bisa ditampilkan di perhotelan. Guna menjamu dan menghibur para tamu yang datang. Seperti tarling klasik 45 serta tari-tarian.

“Tari topeng itu kan juga ada banyak. Tidak hanya tari topeng kelana saja,” katanya.

“Diharapkan, ketika sektor perhotelan sudah dilibatkan, bisa membangkitkan para pelaku seni di Kabupaten Cirebon,” lanjutnya.

Sementara itu, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Cirebon, Ida Kartika menegaskan pihaknya terbuka dengan siapapun. Termasuk ketika diminta untuk terlibat melestarikan seni budaya lokal.

” Kita ok saja. Kita siap. Karena kebetulan Disbudpar sendiri sudah mencanangkannya sejak 2022 lalu. Kita sudah ada kerjasama. Salah satunya setiap hotel diwajibkan memainkan musik tradisional Cirebon disetiap pagi. Itu sudah berjalan,” katanya.

Tentunya, ketika sekarang kembali diajak untuk memberikan panggung untuk tari-tarian pihaknya sangat mendukung. Semua itu demi kemajuan kebudayaan Kabupaten Cirebon.

Baca Juga:Banyak Ormas Kabupaten Cirebon Tidak AktifMau Tahu Kepastian Akhir Masa Jabatan Bupati Cirebon, DPRD Agendakan Konsultasi ke Pemprov Jabar

“Tapi kita semua butuh dukungan moril. Bukam semata dukungan moral. Bukan hanya dari pihak hotel saja. Tapi juga dari pemerintah setempat. DPRD juga harus mendukung dunia perhotelan,” katanya.

Bagi PHRI, dukungan itu sangat membantu. Selain bisa mengangkat kebudayaan lokal, juga bisa menambah sumber devisa bagi hotel yang ujungnya menambah sektor pajak. “Kan begitu. Pajak kita ke daerah juga tentunya akan meningkat kalau pengunjungnya semakin banyak. Orang ke hotel tidak sekedar datang dan nginap saja. Tapi juga bisa melihat kekayaan budaya Cirebon,” terangnya.

0 Komentar