SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

LPM UGJ Cirebon Kenalkan Teknik Bertani Purba ke Petani Karang Dawa Cirebon

KENALKAN. Ketua LPM UGJ Cirebon, Harmono SH MH mengenalkan teknik bertani purba kepada para petani Karang Dawa, Cirebon. FOTO: SUWANDI/RAKCER.ID
KENALKAN. Ketua LPM UGJ Cirebon, Harmono SH MH mengenalkan teknik bertani purba kepada para petani Karang Dawa, Cirebon. FOTO: SUWANDI/RAKCER.ID

RAKCER.ID – Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) UGJ Cirebon kenalkan teknik bertani purba ke petani Karang Dawa, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon.

Momen itu juga dijadikan LPM Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ) Cirebon sebagai upaya membangun jejaring. Dengan melakukan halal bi halal bersama Yayasan Wangsakerta di Dusun Karang Dawa, Kecamatan Mundu, Cirebon.

Pada momen itu, Ketua LPM UGJ Cirebon, Harmono SH MH mengenalkan bertani motode purba. Sebuah teknik bertani yang dijalankan masyarakat zaman dulu tanpa menggunakan pupuk kimia. Melainkan biomassa sebagai sumber nutrisi tanaman.

Baca JugaWajib Coba ! 4 Kombinasi Cat Warna Maroon yang Sangat Cocok dan Elegan untuk Rumah125 Penumpang Terbang Perdana Kertajati-Kuala Lumpur, AirAsia Jadwalkan Rabu dan Minggu

Metode purba dikenalkan lagi, lantaran tren gaya hidup sehat masyarakat kembali menguat. Produk pertanian organik laris manis di pasaran meski dijual dengan harga lebih tinggi.

Hal inilah yang mendorong LPM UGJ berniat menjalin kerja sama dengan Yayasan Wangsakerta terkait pengembangan teknik bertani yang ramah lingkungan.

Baca JugaBikin Kamu Geregetan 4 Game Android Balapan Lucu iniHari Ini IAIN Cirebon Gelar Wisuda XXVI

Diketahui, Yayasan Wangsakerta melalui sekolah alamnya juga konsen mengenalkan pertanian organik kepada peserta didik.

“Ini dalam rangka mengoptimalkan dharma ketiga kita menjalin kerja sama dengan Yayasan Wangsakerta ini mampu membuat metode bagaimana belajar ini menjadi asyik,” kata Harmono.

Menurut Harmono, motode purba cocok diterapkan di Sekolah Alam Wangsakerta juga oleh para petani di Dusun Karang Dawa. Sebab, kondisi tanah di kawasan tersebut tergolong sulit air.

Baca Juga3 Toko Buku yang Sudah Tutup, Ada yang Lagi PopulerIni Dia Desain Rumah Unik dan Antik di Tahun 2023

Dengan metode purba, peserta didik Sekolah Alam Wangsakerta dan pertani Karang Dawa dapat memanfaatkan lahan sempit yang minim air dan unsur hara, sekalipun menjadi media tanam yang aman dan kaya nutrisi bagi tanaman.

“Ini bagaimana bertani yang ramah, bertani tidak pakai traktor (untuk penggembur tanahnya). Tapi pakai bio massa saja,” lanjutnya.

Dengan kata lain, metode purba mengadopsi hukum kekekalan energi yang dipopularkan Albert Einstein. Karena jumlah nutrisi yang dibutuhkan tanaman, sebanding dengan produktivitas tanaman.

Baca Juga4 Anime MC Diremehkan Ternyata Mempunyai Kekuatan TerpendamJangan Sampai Ketinggalan! Ini Dia 4 Film Bioskop yang Tayang di Bulan Mei 2023

Menariknya, biomassa yang digunakan dalam metode purba tak perlu difermentasi pra tanam. Proses fermentasi justru dilakukan berbarengan dengan saat tanam.

Supaya kadar PH tanah sesuai kebutuhan tanaman. Biomasa dicampur dengan bakteri patogen dan non patogen. Korsorsium dua jenis bakteri ini membuat biomassa menjadi media tanam yang penuh nutrisi bagi tanaman.

Kirim Komentar