CIREBON, RAKCER.ID – Kali ini kami akan membawa anda untuk melihat wisata religi jejak wali songo di Cirebon. Simak ulasa lengkpanya dibawah ini!
Berwisata bersama keluarga di akhir pekan merupakan kegiatan yang dinanti-nantikan banyak orang. Cirebon merupakan salah satu destinasi wisata terpopuler di Jawa Barat.
Cirebon, selain kulinernya yang lezat, juga memiliki sejumlah lokasi wisata yang patut dicontoh. Makam Sunan Gunung Jati salah satunya.
Baca Juga:Inilah Sosok Wali Songo yang Dikenal Paling Sakti di Antara Para Wali Lainnya! Klik Disini untuk Mendapatkan Informasi Lengkapnya!Siapakah Wali Songo yang Aktif Berdakwah Melalui Saluran Kesenian? Yuk, Cari Tahu Jawabannya Disini!
Makam Sunan Gunung Jati berjarak sekitar 4,5 kilometer dari Stasiun Cirebon, di Jalan Alun-Alun Ciledug Nomor 53, Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon.
Jejak sejarah berkembangnya Islam di Indonesia ini sering dijadikan sebagai tujuan wisata religi atau tempat ziarah.
Melihat Wisata Religi Jejak Wali Songo di Cirebon
Sunan Gunung Jati atau bernama asli Syarif Hidayatullah, merupakan salah satu dari sembilan Wali Songo atau wali yang mendakwahkan Islam di tanah Jawa. Sunan Gunung Jati hidup pada tahun 1448 hingga tahun 1568.
Sunan Gunung Jati diangkat menjadi Raja Cirebon ke-2 pada tahun 1479, selain menjadi penyebar agama Islam. Ia sudah menikah dan selalu ditemani oleh Putri Ong Tien Nio, seorang pengunjung Tiongkok.
Latar belakang Sunan Gunung Jati dan Ong Tien Nio yang beragam juga menjadi salah satu penyebab keunikan arsitektur hadir di kawasan Makam Sunan Gunung Jati. Pasalnya, kompleks makam tersebut berarsitektur Jawa, Arab, dan Cina.
Saat masuk ke dalam kamar, aroma dupa langsung tercium. Detiker juga wajib melepas alas kaki sebelum mendekati Makam Sunan Gunung Jati. Setelah itu, Anda boleh menandatangani buku tamu.
Kompleks Makam Sunan Gunung Jati memiliki sembilan pintu masuk utama yang disebut lawang sanga.
Baca Juga:Inilah Tokoh Wali Songo yang Menggunakan Wayang Saat BerdakwahSyair Lagu Sholawat Wali Songo Bahasa Jawa
Sedangkan jamaah umum hanya diperbolehkan mencapai pintu keempat di teras depan Pesambangan.
Sedangkan pintu lima sampai sembilan diperuntukkan bagi keturunan Sunan Gunung Jati, khususnya para sultan dan kerabatnya di keraton Kasepuhan, Kanoman, dan Kacirebonan.
Makam Sunan Gunung Jati yang terletak setelah pintu gerbang ke-9 ini terletak di puncak Gunung Sembung yang tingginya mencapai 20 meter.
Lawang Mergu terletak di sebelah barat serambi depan dan diperuntukkan bagi peziarah Tionghoa yang ingin mendoakan Putri Ong Tien Nio.