Mengenal Ki Hajar Dewantara, Sang Pendiri Pendidikan Nasional yang Inspiratif

Mengenal Ki Hajar Dewantara, Sang Pendiri Pendidikan Nasional yang Inspiratif
Ki Hajar Dewantara lahir di Yogyakarta pada tanggal 2 Mei 1889 dengan nama Raden Mas Soewardi Soerjaningrat. Foto: Pinterest/Rakcer.id
0 Komentar

CIREBON, RAKCER.ID – Ki Hajar Dewantara lahir di Yogyakarta pada tanggal 2 Mei 1889 dengan nama Raden Mas Soewardi Soerjaningrat. Ki Hajar Dewantara tumbuh besar bersama keluarga Keraton Yogyakarta. 

Raden Mas Soewardi Soeryaningrat berganti nama menjadi Ki Hajar Dewantara pada usia 40 tahun, menurut caka tahun. Sejak saat itu, Ki Hajar Dewantara menghilangkan gelar bangsawan dari namanya.

Beliau menyelesaikan sekolah dasar di ELS, kemudian melanjutkan pendidikan kedokteran di STOVIA. Tapi sayangnya karena kesehatannya yang kurang membaik terpaksa beliau tidak bisa menyelesaikan sekolahnya.

Baca Juga:Ide Desain Teras Rumah Beriklim Tropis, Bikin Teras Jadi Estetis dan Nyaman!Inspirasi Desain Kamar Tidur Bernuansa Biru, Desainnya Bikin Betah dan Mata Jadi Segar!

Ki Hajar Dewantara memulai karirnya sebagai penulis dan jurnalis untuk berbagai penerbitan. Pada bulan November 1913, Ki Hajar Dewantara mendirikan kelompok Bumiputera untuk memprotes pemerintahan Belanda.

Akibat karangan tersebut, pemerintah kolonial Belanda yang diwakili oleh Gubernur Jenderal Idenburg menjatuhkan hukuman pengasingan pada Ki Hajar Dewantara. 

Douwes Dekker dan Cipto Mangunkusumo, rekan seperjuangannya, merilis artikel yang membela Ki Hajar Dewantara karena menilai hukuman tersebut tidak adil. 

Mengetahui hal tersebut, Belanda mengusir ketiganya ke Belanda. Ketiga individu inilah yang kemudian dikenal dengan nama Tiga Serangkai. 

Pada masa pengasingannya, Ki Hajar Dewantara mempelajari masalah pendidikan dan pengajaran. Dia mengejar ambisinya membantu masyarakat lokal melalui pendidikan hingga dia menerima Akta Europeesche.

Pada bulan September 1919, Ki Hajar Dewantara kembali ke negaranya. Sebagai bagian dari upayanya untuk merdeka, ia mulai fokus bersekolah. 

Pada tahun 1922, ia membentuk National Onderwijs Institut Taman Siswa yang sekarang dikenal sebagai Sekolah Taman Siswa bersama dua rekannya yaitu Douwess Dekker dan Cipto Mangunkusumo. 

Baca Juga:5 Ide Rak Multifungsi Agar Ruanganmu Makin Cantik dan InstagrammableDijamin Betah Seketika! Inilah Inspirasi 5 Barang Estetika Kekinian yang Fungsional dan Keren Abis!

Ki Hajar Dewantara menetapkan semboyan pendidikan yang berbunyi “Ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani”. 

Slogannya kira-kira seperti ini: “di depan memberi contoh, di tengah memberi semangat, di belakang memberi semangat”. Ungkapan ini masih banyak digunakan dalam pendidikan Indonesia saat ini.

Pada tanggal 19 Desember 1956, Universitas Gadjah Mada menganugerahinya gelar Doktor Honoris Causa. Ki Hajar Dewantara juga dinobatkan sebagai Bapak Pendidikan Nasional sebagai pengakuan atas kontribusinya dalam bidang pendidikan. 

0 Komentar