Mengenal Rumah Pesik, Rumah Megah dengan Perpaduan Budaya dan Arsitektur yang Memukau

Mengenal Rumah Pesik, Rumah Megah dengan Perpaduan Budaya dan Arsitektur yang Memukau
Rumah pesik merupakan bangunan megah dengan arsitektur budaya Jawa, Thailand, Eropa, dan Yunani. Foto: Fecebook/Rakcer.id
0 Komentar

CIREBON, RAKCER.ID – Bayangkan betapa megahnya jika arsitektur budaya Jawa, Thailand, Eropa, dan Yunani digabung Rumah Pesik solusinya. Lokasinya di Kotagede, Yogyakarta.  

Berdiri kokoh di gang sempit kawasan lama Kotagede, Anda pasti tak pernah menyangka akan kehadiran bangunan antik dengan sentuhan arsitektur magis tak biasa. Namanya Rumah Pesik. Saat ini berfungsi sebagai kafe, motel, dan museum miniatur.

“Awalnya hanya untuk keluarga, kalau bapak saya lebih untuk perorangan, keluarga, dan teman. Kadang pejabat atau teman dari luar negeri datang, kami undang ke sini,” kata Roky, putra Rudy J Pesik yang kini mengelola rumah pesik.

Baca Juga:Tips Menjadi Pribadi yang Tangguh di Era ModernDekatkan Diri kepada Allah dan Tebarkan Kebaikan! Berikut 7 Keutamaan Berkurban yang Harus Anda Ketahui

Bangunan tersebut merupakan rumah pengusaha ternama Rudy J Pesik. Beliau merupakan CEO perusahaan jasa logistik DHL Indonesia. Rudy seorang kolektor, merenovasi Rumah Pesik menjadi bangunan yang dihiasi ornamen bernilai seni tinggi.

Rumah Pesik telah beroperasi sebagai hotel sejak sebelum wabah Covid-19. Namun, sempat terhenti karena Covid dan kini dibuka kembali untuk umum.

Menurut Roky, awalnya bangunan tersebut tidak direncanakan sebagai hotel sehingga jumlah kamar yang banyak tidak ada gunanya. Rumah Pesik yang sempat ditutup selama bertahun-tahun akhirnya dibuka untuk umum.

Pengunjung yang sekedar ingin berfoto dan melihat-lihat dikenakan biaya masuk sebesar Rp 25.000, namun jika menghabiskan waktu di kafe dan membeli makanan atau minuman tidak dikenakan biaya.

Gang Soka, Kotagede, dan Rumah Pesik akan mudah ditemukan. Dari luar, bangunan ini menonjol karena cat temboknya yang berwarna hijau.

Pelancong kemudian akan disambut seolah-olah dia telah memasuki terowongan waktu kerajaan melalui salah satu dari tiga portal terbuka.

Sebuah prasasti di salah satu pintu mencantumkan nama-nama tokoh internasional terkemuka yang pernah berkunjung ke sana, termasuk Lech Walesa, mantan Presiden Polandia dari tahun 1990 hingga 1995 dan penerima Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 1993.

Baca Juga:Faktor Penyebab Menurunnya Produktivitas Kerja, Kurangnya Motivasi7 Tren Fashion Lebaran Idul Adha 2024 yang Harus Anda Coba!

Melihat dari luar, Anda tidak akan pernah menyangka bahwa di balik benteng hijau terdapat bangunan-bangunan tinggi dan megah dengan arsitektur yang signifikan secara budaya.

Anda mungkin melihat bangunan bergaya Thailand. Di dalamnya, Anda bahkan akan menemukan patung Buddha. Pemandangan dari tingkat kedua menakjubkan saat matahari terbenam.

0 Komentar