Meutya Hafid Buka Suara Tegaskan Belum Ada Pembicaraan Mengenai Posisi Menteri Luar Negeri di Kabinet Prabowo

Meutya Hafid Buka Suara Tegaskan Belum Ada Pembicaraan Mengenai Posisi Menteri Luar Negeri di Kabinet Prabowo
Meutya Hafid, Ketua DPP Golkar, mengungkapkan sikapnya terkait isu yang beredar mengenai dirinya sebagai calon kuat Menteri Luar Negeri dalam kabinet pemerintahan Prabowo Subianto yang akan datang.Pinterest/Rakcer.id
0 Komentar

Jakarta, Rakcer.id – Meutya Hafid, Ketua DPP Golkar, mengungkapkan sikapnya terkait isu yang beredar mengenai dirinya sebagai calon kuat Menteri Luar Negeri dalam kabinet pemerintahan Prabowo Subianto yang akan datang.

Saat ditemui di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, pada Minggu (23/6/2024), Meutya menyatakan bahwa hingga saat ini, belum ada diskusi atau tawaran resmi mengenai posisi tersebut kepada dirinya.

Meutya menambahkan bahwa setiap keputusan mengenai pembentukan kabinet adalah hak prerogatif Presiden terpilih, Prabowo Subianto.

Baca Juga:DPR RI Mendesak Percepatan Aturan Baru Pembatasan BBM PertaliteSsssttt! Diam-Diam Muhammadiyah Pertimbangkan Tawaran Jokowi untuk Kelola Tambang Organisasi Masyarakat

“Saya belum tahu, belum tahu. Belum lah, kita nunggu lah. Kan prerogatifnya ada di Pak Prabowo sebagai Presiden terpilih. Jadi itu keputusan nanti di Pak Prabowo. Jadi sampai saat ini saya nggak tahu seperti apa,” ungkap Meutya.

Lebih lanjut, Meutya menyatakan bahwa informasi terkini terkait pembahasan posisi menteri paling akurat hanya bisa diperoleh dari Prabowo dan ketua-ketua umum partai politik pendukung yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Ia pun menegaskan bahwa belum ada pembicaraan apapun terkait kemungkinan dirinya menjadi Menteri Luar Negeri.

 “Yang tahu Ketua Umum dan juga Pak Prabowo. Karena hal-hal seperti itu dibicarakan langsung oleh para Ketum dengan Pak Prabowo,” jelas Meutya.

Meutya juga menepis rumor yang berkembang, “Nggak (kabar jadi Menlu), belum, belum ada pembicaraan. Belum ada obrolan. Semuanya masih ‘wait and see’ lah menunggu.

 Tergantung presiden terpilih dan para ketua umum tentunya,” katanya, menegaskan bahwa seluruh proses masih berada dalam tahap pengamatan dan menunggu keputusan resmi.

Meutya Hafid, dengan sikap tenang dan berhati-hati, mengedepankan prinsip “wait and see”, menunjukkan profesionalisme serta menghormati proses pengambilan keputusan yang ada di tangan Presiden terpilih dan pimpinan partai koalisi.

0 Komentar