CIREBON, RAKCER.ID – Membangun sebuah mesin pencari tidaklah mudah, terutama jika harus bersaing dengan sosok dominan seperti Google.
Hal ini baru-baru ini terbukti oleh Neeva Search Engine, sebuah startup yang telah beberapa tahun bekerja keras untuk mengembangkan mesin pencari mereka sendiri.
Sayangnya, Neeva Search Engine tidak berumur panjang karena pengembangnya akhirnya memutuskan untuk menutup layanan tersebut.
Baca Juga:Prediksi Portugal vs Amerika Serikat di Piala Dunia Wanita 2023: Portugal Bakal Balik Kampung Naik Metro Mini?Vespa Matic Ungu ini Bukan Punya Pasha Ungu tapi Punya 9 Kelebihan
Dalam sebuah posting blog, pasangan co-founder Neeva, Sridhar Ramaswamy dan Vivek Raghunathan, menyatakan bahwa membangun mesin pencari itu sulit, terutama jika melawan organisasi yang sudah mapan dan memiliki sumber daya yang tak terbatas.
Meskipun demikian, Neeva merasa berhasil mencapai tujuannya dengan sukses menciptakan mesin pencari tanpa iklan dan sangat menghargai privasi penggunanya.
Kapan dibuatnya Neeva Search Engine ini? simak artikel berikut.
Awal Mula Terciptanya Neeva Search Engine
Saat awal 2022, mereka bahkan telah mengintegrasikan teknologi AI ke mesin pencari mereka dengan cepat, mengikuti tren generative AI dan large language model (LLM) yang mulai populer.
Salah satu daya tarik utama Neeva Search Engine adalah latar belakang pendirinya. Sridhar adalah mantan eksekutif bisnis iklan di Google, sementara Vivek juga memiliki pengalaman sebagai eksekutif di divisi monetisasi YouTube.
Keduanya memiliki pemahaman yang baik tentang cara membangun mesin pencari yang baik dan mengembangkan bisnis di sekitarnya.
Namun, yang tidak mereka duga adalah kesulitan dalam menggaet pengguna baru. Neeva merupakan layanan berbayar dengan opsi versi gratis yang terbatas.
Meskipun mereka yakin bahwa meyakinkan pengguna untuk membayar demi pengalaman yang lebih baik adalah hal yang masih dapat diatasi, tetapi tantangan sebenarnya adalah meyakinkan pengguna untuk beralih ke mesin pencari baru.
Baca Juga:Ide Hadiah Lomba Panjat Pinang 17 Agustus yang Lebih Nasionalis dan RasionalIde Hiasan 17 Agustus untuk Rumah atau Kampungmu Biar Lebih Kece dan Nasionalis!
Mereka mengalami kesulitan dalam hal pemasaran dan akuisisi pengguna, terlepas dari inovasi yang telah mereka lakukan.
Bahkan upaya Neeva dengan sejumlah “trik” seperti yang dilakukan Google tidak berhasil memuluskan perjalanannya.
Google, sebagai pemain besar, rela membayar jumlah besar kepada perusahaan seperti Apple atau Samsung agar search engine-nya menjadi opsi default di jutaan perangkat.