Paguyuban Plat R Tampilkan Budaya Mbanyumasan di Cirebon, Ternyata Banyak Mistisnya

Paguyuban Plat R tampilkan budaya banyumas
AMONG-AMONG. Seni budaya kuda kepang mbanyumasan ditampilkan di Cirebon dalam rangka Among-among 3 tahun Paguyuban Plat R, Minggu 5 Fabruari 2023. FOTO: ASEP SAEPUL MIELAH/RAKYAT CIREBON
0 Komentar

RAKCER.ID – Komunitas masyarakat di wilayah III Cirebon, yang berasal dari sejumlah daerah di Jawa Tengah, yakni Banyumas, Purbalingga, Cilacap dan Banjarnegara, dan menghimpun diri dalam Paguyuban Plat R merayakan Among-among 3 tahun Paguyubannya, Minggu 5 Februari 2023.
Pada acara yang digelar Paguyuban Plat R tersebut, berbagai kesenian dan budaya daerah ditampilkan. Seperti kuda lumping mbanyumasan dan tari lengger. Dalam penampilannya sarat akan nilai budaya, meskipun sedikit mistis.
Penampilan budaya dan seni mbanyumasan yang ditampilkan di Sekretariat Paguyuban Plat R, di wilayah Cideng, Kedawung, berhasil menyedot animo masyarakat. Bahkan tak hanya warga yang tergabung di Paguyuban, warga sekitar pun memadati lokasi.
Saat penampilan seni budaya kuda lumping, beberapa penari mulai melakukan tarian khusus, dan sepintas seperti menari dal keadaan tak sadar.
Sesekali, layaknya seekor kuda, para penari pun memakan rumput dan sejumlah bahan makanan lain yang secara khusus disediakan, diakhiri dengan minum langsung dari ember.
Sambil membopong kuda lumping, para penari pun sesekali mendekati penonton, yang sontak membuat para penonton berhamburan.
Bahkan, sampai salahsatu dari penonton, terlihat seperti kesurupan dan maju ke tengah ikut menari bersama dengan penari lainnya.
Ketua Paguyuban Plat R wilayah III Cirebon, Basuki menjelaskan, sejumlah kesenian dan budaya mbanyumasan ini, sengaja ditampilkan dalam rangka Among-among, atau memeriahkan ulang tahun Paguyuban Plat E yang ketiga.
Kesenian yang ditampilkan, juga merupakan warisan budaya yang memang harus dipertahankan sebagai pengenalan ke masyarakat secara luas, termasuk di Cirebon.
Sehingga masyarakat di wilayah III Cirebon, kenal kesenian yang dimiliki oleh wilayah Banyumas dan sekitarnya. Di samping untuk menjadi ajang silaturahmi bagi para warga asal daerah ber-plat R, yang khas dengan dialek jawa “ngapak”-nya.
“Acara ini terbuka untuk masyarakat, masyarakat sangat antusias. Selain kesenian, kami juga tampilkan stand-stand makanan khas daerah Plat R,” kata Basuki.
Diharapkan Basuki, selain memperkenalkan budaya Mbanyumasan kepada masyarakat, agar memikat daya tarik bagi generasi muda untuk melanjutkan kebudayaan yang dimiliki oleh setiap daerah, khususnya Paguyuban Plat R.

0 Komentar