RAKYATCIREBON.ID, CIREBON – Harga dan pasokan sejumlah bahan pangan pokok di pasar tradisional di Kota Cirebon relatif stabil. Meski dua pekan menjelang Ramadan, namun tidak mengalami kelangkaan.
Data Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perdagangan dan Perindustrian (DKUKMPP) Kota Cirebon, harga rata-rata bahan pangan pokok di Kota Cirebon antara lain beras kualitas tinggi Rp12 ribu per kg dan minyak goreng kemasan Rp23 ribu per liter.
Sedangkan kacang kedelai impor Rp13.250 ribu per kg, daging sapi lokal Rp130 ribu per kg, telur ayam broiler Rp24.750 per kg, ikan kembung Rp32.750 per kg, cabai merah keriting Rp44,5 ribu per kg, cabai rawit merah Rp67,5 ribu per kg, beras kualitas rendah Rp8 ribu per kg, dan minyak goreng curah Rp18,750 ribu per liter.
Baca Juga:Cerita dr Edy Sugiarto Purna Bhakti Pasca Pandemi; Mau Bertani dan Ngasuh CucuKang Hero Operasi Pasar Minyak Goreng di Pasar Gebang dan Ciledug, Besok di Pasar Ini
Kemudian kacang tanah Rp28 ribu per kg, daging ayam broiler Rp33.250 per kg, telur ayam kampung Rp2,5 ribu per butir, bawang merah Rp27,5 ribu per kg, cabai merah besar Rp50 ribu per kg, tomat Rp10,5 ribu per kg, dan gula pasir kemasan Rp14.750 per kg.
Terigu segitiga biru Rp9,5 ribu per kg, kacang hijau Rp26 ribu per kg, daging ayam kampung Rp70 ribu per kg, ikan asin teri Rp100 ribu per kg, bawang putih Rp35.750 per kg, cabai rawit hijau Rp38,5 ribu serta kentang Rp14.750 per kg.
Harga tersebut jika dibanding beberapa hari sebelumnya, tak banyak mengalami perubahan. Jika ada kenaikan atau penurunan harga, tidak lebih dari 10 persen. Diketahui, kenaikan harga hanya terjadi pada telur ayam. Pada Rabu (23/3) harga telur ayam Rp23.750.
Direktur Operasional Perumda Pasar Kota Cirebon, Maman Suryaman menilai, stabilnya harga bahan pokok di pasaran lantaran pasokan tersedia dalam kondisi cukup. Maman pun ingin pedagang pasar tetap menjaga pasokan di hari-hari terakhir menjelang Ramadan.
“Harapannya kepada pedagang tetap jaga harga, jangan sampai naik ya. Walaupun menjelang bulan puasa. Supaya masyarakat tetap bisa mendapatkan kebutuhannya,” jelas Maman, kemarin.
Menurutnya, untuk menjaga kondusivitas pasar, Perumda Pasar pro aktif melakukan pelayanan kepada pedagang. Terutama jika ada kerusakan pasar. Hal itu guna membuat pedagang dan pembeli nyaman bertransaksi.