RAKCER.ID – Guna menjaga cash flow kas daerah, akhirnya Pemkot Cirebon mengambil keputusan berani, dengan pinjam dana Rp25 miliar ke BJB (Bank Jabar Banten). Pasalnya, masih ada kewajiban yang belum dibayarkan, termasuk tunda bayar kepada para kontraktor yang pekerjaan pada tahun 2022 lalu belum dibayar.
Walikota Cirebon, Drs H Nashrudin Azis SH mengatakan, terkait dengan perubahan parsial pada APBD murni tahun 2023, setelah sempat beberapa kali menggelar rapat namun berakhir deadlock, saat ini antara Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dan Badan Anggaran di DPRD sudah menemui kesepakatan.
“Untuk perubahan parsial, saya sudah mendapat informasi. Sudah ada titik temu antara DPRD dengan Pemkot. Antara Banggar dan TAPD sudah ada titik temu. Dan sesegera mungkin, bisa kita jalankan. Masuk Maret ini sudah bisa berjalan,” ungkap Azis, Senin 27 Februari 2023.
Opsi yang dimaksud Azis dan sudah disepakati TAPD dan Banggar, dalam hal memenuhi kewajiban bayar Pemkot, TAPD dan Banggar menyepakati opsi peminjaman anggaran kepada pihak perbankan.
Nilainya, cukup fantastis. Azis menyebut, Pemkot Cirebon akan mengajukan pinjaman sekitar Rp25 miliar kepada Bank Jabar dan Banten (BJB).
“Opsinya, pinjam perbankan. Kita sedang urus proses peminjamannya. Setelah itu, kita dahulukan untuk menyelesaikan tunda bayar. Pemkot minjam ke BJB 25 miliar,” ujar Azis.
Terlebih untuk menyelesaikan kewajiban tunda bayar kepada para kontraktor, yang setelah dihitung jumlahnya mencapai angka Rp26,7 miliar, Azis akan mengupayakan pembayarannya bisa selesai di bulan Maret.
Pasalnya, saat bertemu, dan ‘dicegat’ para kontraktor di gedung DPRD, ia berjanji dan memastikan, hak mereka yang sudah melakukan pekerjaan hajat Pemkot, bisa terselesaikan di bulan Maret.
“Nah, tunda bayar saya punya janji besar kepada para pengusaha. Bulan Maret terselesaikan. Dan ini harus terwujud. Karena pertaruhannya saya,” jelas Azis.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Cirebon, Ruri Tri Lesmana mengakui, secara resmi, pihaknya belum mengetahui adanya keputusan pemkot untuk mengambil langkah meminjam ke perbankan.
“Saya belum tahu, pemkot mau pinjam atau apa. Kalau berbicara rapat, belum ada rapat yang menyepakati itu (pinjaman, red). Tapi kalau pun opsi pinjaman yang diambil eksekutif, ya alhamdulillah. Silakan, yang penting kewajiban terbayarkan,” kata Ruri.