Penculikan Anak di Kuningan Hoax, Kapolres: Tetap Harus Waspada

Penculikan Anak di Kuningan
WASPADA. Kapolres Kuningan menegaskan informasi mengenai penculikan anak di Kuningan merupakan hoax, meski tetap mengingatkan seluruh pihak waspada. rakcer.id/aleh malik
0 Komentar

RAKCER.IDPenculikan anak di Kuningan membuat heboh. Informasi cepat menyebar di grup-grup Whatsapp, sehingga membuat orang tua khawatir terutama orang tua yang anaknya masih PAUD atau SD.
Kapolres Kuningan AKBP Dhany Aryanda memastikan tidak ada penculikan anak di Kuningan. Awal informasi penculikan tersebut dari laporan warga melalui nomor telepon Hallo Kapolres di daerah Cijoho.
“Setelah kami kroscek mulai tadi malam hingga pagi hari, ternyata di media sosial juga beredar kejadian di Desa Kertaungaran,” terang kapolres.
“Para kapolsek mengantisipasi informasi lain selain yang tadi. Saya bersama Kasat Reskrim mendatangi langsung lokasi PAUD dan SD di Kertaungaran memastikan benar atau tidaknya,” sambung kapolres.
Menurut kapolres, berdasarkan voice note yang beredar disebutkan peristiwa penculikan terjadi di suatu tempat, terdengar oleh ibu-ibu namanya tersebut mirip dengan nama di sekolah tersebut.
“Setelah dilakukan cek dan ricek ternyata tidak ada kejadian tersebut, atau informasi penculikan anak di Kuningan itu hoax,” ujar kapolres.
Begitu juga informasi penculikan di wilayah lainnya juga tidak terjadi. Sedangkan kejadian percobaan penculikan di Desa Cipedes Kecamatan Ciniru, pihaknya masih melakukan pendalaman.
“Untuk kejadian di Cipedes kami masih mendalami baik dari anaknya maupun para saksi. Alhamdulillah anaknya saat ini masih ada dan dalam kondisi baik,” ujarnya.
“Jika hal itu benar, maka kami akan melakukan penyelidikan terhadap pelaku percobaan penculikan tersebut,” sambung kapolres.
Kapolres menyarankan seluruh warga agar tidak menerima begitu saja setiap informasi, dan tidak menyebarkannya kepada orang lain sebelum mengetahui kebenaran informasi tersebut.
Sebagai upaya antsipasi, para orang tua yang memiliki anak yang bersekolah di PAUD, SD ataupun SMP harus memberikan edukasi agar tidak mudah percaya bujuk rayu orang asing.
“Begitu juga bagi kepala sekolah maupun guru memastikan terlebih dahulu ketika bubar sekolah, para siswa tersebut apakah sudah dijemput oleh orang tua atau saudaranya. Jangan biarkan mereka berada di luar lingkungan sekolah sendirian,” pungkasnya. *

0 Komentar