Presiden Jokowi Disamakan dengan Mafia oleh Romo Magnis di Sidang Perselisihan Hasil Pilpres 2024

Presiden Jokowi Disamakan dengan Mafia oleh Romo Magnis di Sidang Perselisihan Hasil Pilpres 2024
Romo Magnis di Sidang Perselisihan Hasil Pilpres 2024. FOTO: YouTube/MahkamahKonstitusi/RAKCER.ID
0 Komentar

JAKARTA, RAKCER.ID – Franz Magnis Suseno atau yang biasa dikenal dengan sebutan Romo Magnis adalah seorang Guru Besar Filsafat di STF Driyakara.

Dirinya mengungkapkan bahwa seorang presiden akan terlihat seperti pemimpin organisasi mafia jika menggunakan kekuasaannya semata-mata untuk kepentingan pihak-pihak tertentu.

Pernyataan ini disampaikan oleh Romo Magnis ketika dihadirkan sebagai ahli oleh tim hukum dari kubu Ganjar Pranowo-Mahfud MD dalam sidang lanjutan perselisihan hasil pemilihan presiden (Pilpres) 2024 di Mahkamah Konstitusi pada hari Selasa (2/4/2024).

Baca Juga:Sinopsis Drama Korea Hide yang Tayang Hanya di Vidio, Jadi Cepat Tonton Sekarang Juga!Prediksi Skor Newcastle United vs Everton di Liga Inggris 2023/2024

“Presiden yang memakai kekuasaan untuk menguntungkan pihak-pihak tertentu itu sama saja membuat presiden menjadi mirip dengan pimpinan organisasi mafia,” kata Romo Magnis. 

Romo Magnis menyatakan bahwa seorang presiden memiliki kewenangan atas seluruh warga negara dan harus menyadari bahwa tanggung jawab utamanya adalah keselamatan seluruh bangsa, sehingga seharusnya tidak menyalahgunakan kekuasaannya demi kepentingan pribadi dan keluarganya.

Dia juga menegaskan bahwa seorang Presiden harus melayani kepentingan seluruh rakyat, bukan hanya kelompok yang memilihnya.

“Meskipun dia mungkin berasal dari satu partai politik, ketika menjabat sebagai presiden, semua tindakannya harus bertujuan untuk kepentingan keselamatan semua orang,” ucap Romo Magnis. 

Romo Magnis kemudian mencatat bahwa tindakan pemerintah yang hanya menguntungkan dirinya sendiri dapat mengakibatkan ketidakamanan dalam masyarakat.

Hal ini dikarenakan, merujuk pada pandangan Immanuel Kant, dia menegaskan bahwa masyarakat akan patuh terhadap otoritas pemerintah jika tindakannya didasarkan pada prinsip hukum yang berlaku.

“Jika pemimpin tidak bertindak sesuai dengan hukum dan kepentingan seluruh masyarakat, tetapi menggunakan kekuasaannya untuk kepentingan pribadi, kelompok, teman, atau keluarganya sendiri, maka dorongan masyarakat untuk patuh pada hukum akan menghilang,” kata Romo Magnis.

Baca Juga:Kenali Ciri Demam Berdarah Sejak Dini dari Sang Ahlinya agar Tidak Panik!Pasukan Israel Serang Gedung Kedutaan Iran di Suriah, Komandan Pasukan Iran Jadi Korban

“Sebagai hasilnya, keamanan hukum dalam masyarakat menjadi terancam, dan konsep negara hukum berpotensi menurun menjadi negara yang dipimpin oleh kekuasaan dan menyerupai lingkungan yang dikuasai oleh mafia,” tambahnya.

Profil Romo Magnis

Romo Magnis Suseno atau Maria Franz Anton Valerian Benedictus Ferdinand von Magnis, lahir pada 26 Mei 1936 di Eckersdorf, Sesilia, Distrik Glatz, Jerman, yang saat ini menjadi bagian dari Polandia.

0 Komentar