CIREBON, RAKCER.ID – Pada hari Jumat, 13 Oktober 2023, Presiden Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi menghadiri festival akbar panen padi di Desa Karanglayung, Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, di mana ia merayakan panen padi bersama para petani setempat. Untuk itu dalam artikel kali ini kami akan membahass secara lengkap mengenai Presiden Jokowi yang mulai soroti harga dan kualitas beras yang menguntungkan saat festival panen raya nanti.
Dalam acara tersebut, Presiden Jokowi menyampaikan beberapa pengamatan dan komentar penting mengenai kondisi produksi beras di Indonesia saat ini. Yuk simak selengkapnya!
Berikut Ini Berita Selengkapnya Mengenai Presiden Jokowi yang Soroti Harga dan Kualitas Beras yang Menguntungkan Saat Festival Panen Raya Nanti:
Salah satu hal yang menarik dari pernyataan Presiden Jokowi adalah tingginya harga yang diterima para petani atas hasil panen padi mereka. Ia menceritakan, harga Gabah Kering Panen (GKP) yang merupakan gabah yang dikeringkan setelah panen saat ini sangat menguntungkan petani hingga mencapai Rp 7.400 per kilogram.
Baca Juga:Pertarungan Taruhan Tinggi: Pertarungan Austria dan Belgia untuk Kualifikasi Euro 2024Peningkatan Kerjasama Kementerian Keuangan dan Kementerian Perdagangan untuk Mendukung UMKM
Ia menekankan kepuasan petani terhadap harga-harga tersebut, dan menyatakan bahwa ini merupakan perkembangan positif bagi mereka. Namun, dia mengakui bahwa tingkat harga ini mungkin tidak menyenangkan konsumen.
Presiden juga menyampaikan apresiasi atas keberhasilan penerapan teknik irigasi canggih baik di Indramayu maupun Subang yang berkontribusi signifikan terhadap hasil panen padi yang sangat baik tahun ini. Ia memuji pemerintah daerah dan petani atas komitmen mereka dalam menjaga sistem irigasi yang efisien dan efektif.
Secara khusus, Presiden Jokowi menyoroti hasil panen padi yang mengesankan, dengan menyatakan bahwa setiap hektar lahan pertanian dapat menghasilkan delapan hingga sembilan ton beras. Ia lebih lanjut menyebutkan bahwa, rata-rata, satu hektar lahan menghasilkan 8,6 ton beras, hal ini menunjukkan produktivitas yang luar biasa di wilayah tersebut.
Kehadiran Presiden Jokowi pada festival panen raya tersebut bertujuan untuk memastikan produksi beras tetap kuat. Diakuinya, terjadi sedikit penurunan produksi akibat dampak fenomena super El Niño yang berdampak pada pola cuaca dan hasil pertanian. Meskipun demikian, ia meyakinkan masyarakat bahwa produksi beras secara keseluruhan tetap baik, meskipun terdapat tantangan yang bersifat sementara.