Produksi Kopi Asal Majalengka Meningkat, DKP3 Maksimalkan 1.200 Hektare Lahan

Kopi asal majalengka
TERKENAL. Kopi Gunungwangi merupakan salah satu produksi kopi asal Majalengka yang diminati banyak pecinta kopi. rakcer.id/hasanudin
0 Komentar

RAKCER.ID – Kopi asal Majalengka, sekarang telah banyak dikenal dan diminati di pasar lokal maupun nasional dengan berbagai macam produk dan varian.

Konsumsi kopi asal Majalengka meningkat seiring perkembangan maraknya kedai kopi yang tumbuh di setiap daerah, dengan konsumen kebanyakan dari kalangan milenial.

Menurut data dari Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kabupaten Majalengka, perkebunan kopi asal Majalengka memiliki lahan yang cukup luas.

Baca Juga:Pengunduran Diri Kades Salawana Tidak Dapat Diproses, Masyarakat Kecewa Dinas PMD Abaikan FaktaTambahan Penghasilan Pegawai Beda Sampai Rp2 Juta, ASN RSUD Cideres Minta DPRD Fasilitasi Audiensi dengan Setda

“Saat ini luas areal produksi kopi Majalengka mencapai 1.200 hektare. Semuanya itu tersebar di wilayah Kecamatan Lemahsugih, Malausma, Cingambul, Banjaran, Argapura dan Rajagaluh,” kata Kepala DKP3 Majalengka, Iman Firmansyah, Sabtu 11 Maret 2023.

Melihat besarnya potensi itu, pihaknya berupaya melakukan pengembangan kualitas produksi mengingat kopi merupakan salah satu komoditas strategis perkebunan di Jawa Barat.

Peluang itu bakal optimis ditembus, mengingat komoditas kopi sangatlah prospektif lantaran memiliki pangsa pasar dengan segmentasi konsumen sampai ke generasi milenial.

“Kami galakan pengembangan kualitas produksinya, agar kopi Majalengka bisa bersaing di tingkat nasional bahkan internasional,” ujar Iman.

Iman menyebutkan, dari sekian banyak varian, kopi khas Majalengka yang sudah populer di kalangan pecinta minuman herbal berkafein ini diantaranya berasal dari Gunungwangi kemudian Lemahsugih dengan jenis arabika dan robusta.

Pihaknya saat ini tengah memfasilitasi para petani dan komunitas kopi di Majalengka, untuk membentuk lembaga yang bisa mensinergikan program dan kegiatan guna mendongkrak pemasaran.

Lewat kegiatan workshop yang digelar, petani dan komunitas kopi Majalengka mendapat tambahan pengetahuan yang ditransformasikan narasumber dari Dinas Perkebunan Jawa Barat dan Ketua APEKI Jawa Barat.

Baca Juga:6.634 Unit Rutilahu di Majalengka Diperbaiki 2019-2022, Tahun 2023 Menyusul 500 UnitTaekwondo Indonesia Kota Cirebon Pertahankan Gelar Juara Umum Kejuaraan Wilayah Pelajar

“Selain untuk meningkatkan kebersamaan para petani dan penggiat kopi, workshop ini ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan tentang budidaya, pengolahan serta pemasaran kopi,” jelasnya.

Dia berharap dengan upaya yang ditempuh itu akan berdampak pada pengembangan kualitas, baik dalam segi produksi maupun pemasaran.

Sehingga mampu menjadikan kopi Majalengka lebih mencuat ke permukaan. (hsn)

0 Komentar