RAKCER.ID – Kopi asal Majalengka, sekarang telah banyak dikenal dan diminati di pasar lokal maupun nasional dengan berbagai macam produk dan varian.
Konsumsi kopi asal Majalengka meningkat seiring perkembangan maraknya kedai kopi yang tumbuh di setiap daerah, dengan konsumen kebanyakan dari kalangan milenial.
Menurut data dari Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kabupaten Majalengka, perkebunan kopi asal Majalengka memiliki lahan yang cukup luas.
Baca JugaImbas Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Skema Distribusi BBM BerubahAsal-usul Kecamatan Cigasong Diduga Berasal dari Kata Cai Gasrongan
“Saat ini luas areal produksi kopi Majalengka mencapai 1.200 hektare. Semuanya itu tersebar di wilayah Kecamatan Lemahsugih, Malausma, Cingambul, Banjaran, Argapura dan Rajagaluh,” kata Kepala DKP3 Majalengka, Iman Firmansyah, Sabtu 11 Maret 2023.
Melihat besarnya potensi itu, pihaknya berupaya melakukan pengembangan kualitas produksi mengingat kopi merupakan salah satu komoditas strategis perkebunan di Jawa Barat.
Baca JugaAktor Yoo Ah In Bicara ke Publik Usai diperiksa Polisi Selama 12 Jam Terkait Dugaan Penggunaan NarkobaKoramil Bangun Mushola, Dandim 0615 Kuningan: Jangan Sampai Warga Takut Datang ke Koramil
Peluang itu bakal optimis ditembus, mengingat komoditas kopi sangatlah prospektif lantaran memiliki pangsa pasar dengan segmentasi konsumen sampai ke generasi milenial.
“Kami galakan pengembangan kualitas produksinya, agar kopi Majalengka bisa bersaing di tingkat nasional bahkan internasional,” ujar Iman.
Iman menyebutkan, dari sekian banyak varian, kopi khas Majalengka yang sudah populer di kalangan pecinta minuman herbal berkafein ini diantaranya berasal dari Gunungwangi kemudian Lemahsugih dengan jenis arabika dan robusta.
Baca JugaBelanja Daerah Menyentuh 88,37 Persen, Bupati Indramayu Sampaikan LKPJ Tahun Anggaran 2022Harga Ke Danau Dendam Tak Sudah Jika Dari Cirebon!
Pihaknya saat ini tengah memfasilitasi para petani dan komunitas kopi di Majalengka, untuk membentuk lembaga yang bisa mensinergikan program dan kegiatan guna mendongkrak pemasaran.
Lewat kegiatan workshop yang digelar, petani dan komunitas kopi Majalengka mendapat tambahan pengetahuan yang ditransformasikan narasumber dari Dinas Perkebunan Jawa Barat dan Ketua APEKI Jawa Barat.
“Selain untuk meningkatkan kebersamaan para petani dan penggiat kopi, workshop ini ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan tentang budidaya, pengolahan serta pemasaran kopi,” jelasnya.
Baca JugaTancap Gas, ITEKES Mahardika Cirebon Jalin Kemitraan dengan PT Hitek JakartaEdi Suripno Siap Melenggang ke DPRD Provinsi Jabar, Ini Skema Pemenangannya
Dia berharap dengan upaya yang ditempuh itu akan berdampak pada pengembangan kualitas, baik dalam segi produksi maupun pemasaran.
Sehingga mampu menjadikan kopi Majalengka lebih mencuat ke permukaan. (hsn)