RAKYATCIREBON.ID – Ibadah puasa merupakan kewajiban. Dibebankan spesial hanya kepada orang yang beriman saja. Bukan secara universal bagi orang islam. Artinya menjalankannya menjadi barometer tingkat keimanan seseorang.
Hal itu, disampaikan Wakil Bupati Cirebon, Hj Wahyu Tjiptaningsih SE MSi dihadapan para ASN di lingkungan Setda Kabupaten Cirebon, Jumat (22/4).
“Puasa ini sifatnya wajib bagi orang-orang yang beriman, bukan bagi manusia atau orang islam. Puasa juga pernah dilakukan oleh orang-orang sebelum jamannya kanjeng nabi Muhammad,” kata Bunda Ayu–sapaan akrabnya.
Baca Juga:2 Ribu Personel Gabungan Jaga Jalur MudikPemudik Wajib Terapkan Prokes
Tujuan puasa agar menjadi orang yang bertaqwa. Sehingga mencapai tingkatan muslim yang muttaqqin. Selain itu, dalam ibadah puasa terdapat banyak pelajaran. Diantaranya, pelajaran melatih kejujuran. Karena puasa ini, merupakan ibadah yang tidak kelihatan. Berbeda dengan shalat maupun zakat atau bahkan haji.
“Makanya itu, ada pelajaran berharga. Melatih kita untuk terbiasa jujur. Hanya kita dan allah yang tau. Bisa saja kita berpura-pura puasa. Siapa yang tau,” katanya.
Melalui ibadah puasa ini, harusnya terpancar nilai kejujuran dalam menjalankan roda pemerintahan. Sebagai pegawai, kita ini tutur Ayu, sudah diambil sumpahnya atas nama Allah dan kitab suci. Bahkan, seringkali diperkuat dengan adanya penandatanganan fakta integritas.
Makanya, sikap tulus dalam melaksanakan sesuatu yang diamanatkan, harus bisa dipertanggung jawabkan. Seperti jabatan misalnya, itu harus terjamin dari segala bentuk gangguan dan rongrongan.
“Baik yang datang dari diri sendiri maupun dari orang lain. Sifat jujur dan terpercaya merupakan sesuatu yang sangat dipentingkan dalam segala kehidupan, seperti dalam kehidupan rumah tangga, perniagaan, perusahaan dan hidup bermasyarakat,” pungkasnya. (zen)