Satgas Pangan Majalengka Antisipasi Inflasi, Blusukan ke Pasar Tradisional

Satgas Pangan Majalengka
ANTISIPASI. Kapolres Majalengka bersama Satgas Pangan Majalengka melakukan monitoring ke pasar untuk mencegah inflasi, Sabtu 21 Januari 2023. rakcer.id/hasanudin
0 Komentar

RAKCER.IDSatgas Pangan Majalengka mengoptimalkan berbagai langkah guna mengantisipasi lonjakan inflasi khususnya di tahun 2023.
Satgas Pangan Majalengka terus berupaya menjaga keterjangkauan harga pangan serta ketersediaan bahan pokok, mengantisipasi lonjakan permintaan khususnya menjelang Imlek.
Salah satu upaya Satgas Pangan Majalengka diwujudkan dengan melakukan pemantauan langsung perkembangan harga pangan dan pasokan komoditas pangan pokok.
Pemantauan tersebut termasuk di pasar-pasar tradisional, salah satunya di pasar tradisional Kadipaten, Majalengka.
Satgas Pangan Majalengka yang terdiri dari Polres Majalengka serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Majalengka, juga melakukan dialog bersama sejumlah pedagang.
Kapolres Majalengka, AKBP Edwin Affandi menjelaskan, secara umum harga sejumlah komoditas masih cukup stabil. Bahkan pasokan komoditas dinilai masih mencukupi hingga saat ini.
“Secara umum harga kebutuhan pokok masih terkendali, tidak ada lonjakan harga yang signifikan jelang Imlek,” ungkap AKBP Edwin Affandi, Sabtu 21 Januari 2023.
Ditegaskan kapolres, saat inspeksi ke pasar pihaknya juga melihat dua komoditas utama. Salah satunya harga telur yang di awal tahun mengalami lonjakan hingga Rp32 ribu per kilogram.
“Alhamdulillah sekarang kita mendapatkan informasi langsung dari para pedagang, harga telur sekitar Rp28 ribu per kilogram. Bahkan stok telur dari Majalengka aman dan harga stabil,” katanya.
Kemudian Satgas Pangan Majalengka juga mengecek harga beras yang menjadi kebutuhan pokok sehari-hari. Kapolres mendapati harga beras sedikit ada kenaikan terutama beras medium.
“Sebelumnya harga beras medium ini di angka Rp10.500 per kilogram. Sekarang harga beras tersebut sekitar Rp11 ribu sampai Rp12 ribu per kilogram,” ujarnya.
Berdasarkan konfirmasi dari para pedagang, kenaikan harga beras disebabkan pabrik-pabrik penggilingan beras untuk sementara waktu tidak melakukan aktivitas.
Namun, kata dia, hal itu tidak akan berlangsung lama. Untuk wilayah Cirebon seperti Kabupaten Majalengka dan Indramayu akan kembali memasuki musim panen. Sehingga stok beras segera terisi.
“Semoga dengan kondisi ini, beras bisa semakin terisi dan mudah-mudahan ini juga sekaligus dapat menstabilkan harga lagi sampai di angka Rp10.500 per kilogram,” harapnya.
AKBP Edwin menambahkan, Satgas Pangan Majalengka khususnya Polres Majalengka selalu berkoordinasi dan memonitor perkembangan pasar.

0 Komentar