SEJARAH KABUPATEN MAJALENGKA: Gedung Juang, Kantor Asisten Residen di Zaman Penjajahan

gedung juang
SEJARAH. Gedung Juang di sebelah gedung DPRD Majalengka, kantor Asisten Residen di era kolonial Belanda. rakcer.id/hasanudin
0 Komentar

RAKCER.IDGedung Juang merupakan salah satu bangunan bersejarah di Kabupaten Majalengka, yang menjadi saksi bisu zaman kolonial Belanda tempo dulu.

Bangunan Gedung Juang hingga kini masih berdiri dan bisa dijumpai di pusat kota, tepatnya bersebelahan dengan gedung DPRD atau di depan sebelah utara alun-alun Majalengka.

Menurut Nana Rohmana, salah seorang penelusur sejarah Grup Madjalengka Baheula (Grumala), Gedung Juang dulunya merupakan sebuah bangunan kantor untuk Asisten Residen.

Baca Juga:Gelar Jaksa Masuk Sekolah, Kejari Kenalkan Aturan Hukum kepada PelajarSEJARAH KABUPATEN MAJALENGKA: Golok Tjigasong, Golok Asli Majalengka yang Sudah Punah

“Dibangun pada tahun 1860 pada saat pembentukan Afdeling yang berfungsi untuk pemantauan daerah Majalengka kota dan sekitarnya,” kata Nana Rohmana, Minggu 5 Maret 2023.

Pertama kali orang Belanda yang bertugas sebagai Asisten Residen di gedung ini adalah Meneer J.J Meider, dan Residen Cirebon saat itu adalah Meneer H. Klein Van der Poll dan kala itu Bupati Majalengka dijabat Kanjeng Bupati RAA Bahudenda.

Selain JJ Meider, kata dia, ada beberapa orang Belanda lainnya juga yang berdinas di kantor Asisten Residen itu. Di antaranya adalah Wijmallen, Van Der Boer, dan M Scheltemma.

“Pada tahun 1920-an sempat terjadi kekosongan Asisten Residen Majalengka, sebab waktu itu Majalengka digabung dengan Afdeling Indramayu,” ujar pria yang akrab disapa Kang Naro ini.

Kemudian tahun 1930, M Scheltema kembali ditugaskan Asisten Residen di Majalengka dengan dibantu oleh satu atau dua orang Patih Afdeling. Patih yang paling lama bertugas di masa itu adalah Raden Mas Rangga Djajoesman.

Kantor dinasnya di sebelah timur kantor Asisten Residen yang kini lokasinya dekat pom bensin yang berada di pusat kota.

Sedangkan rumah dinasnya sendiri terletak di sebuah lahan yang dulu pernah jadikan bioskop Galaxy Theatre yang kini menjadi tanah kosong.

Baca Juga:Panitia Pemungutan Suara Banjaran “Geruduk” Kantor Panwascam, Pertanyakan Hoaks Soal Warga Tidak DicoklitAmin Ridwan Ingatkan 8 Konsep Perbaikan Gerakan PUI di Majalengka

Pada pendudukan Jepang sampai agresi militer 1 dan 2 telah terjadi beberapa kali penggantian kedudukan kantor. Mulai dari Komite Nasional Indonesia Daerah (KNID), ketika menuju kemerdekaan tahun 1945.

Lalu Komando Militer Daerah (KMD) hingga Kodim 314 yang kemudian pindah ke daerah Tonjong menjadi Kodim 0617.

“Sekarang gedung Asisten Residen menjadi Gedung Juang dimanfaatkan sebagai markas PEPABRI dan FKPPI Majalengka,” tutur Kang Naro.

0 Komentar