CIREBON, RAKCER.ID– Beberapa pengungsi yang tinggal di sebuah properti gereja di Jalur Gaza dilaporkan tewas dan terluka dalam serangan Israel pada Kamis malam (19/10/2023), menurut kementerian dalam negeri yang mengatur Hamas.
Menurut kementerian, kompleks Gereja Ortodoks Yunani Saint Porphyrius menyaksikan “sejumlah besar martir dan terluka” akibat pemboman Israel.
Menurut laporan Al Jazeera, insiden tersebut mengakibatkan sedikitnya delapan korban jiwa.
Baca Juga:Ivan Gunawan Ungkap Berhasil Turunkan Berat Badan 90 Kg, Begini Rahasia DietnyaRieta Amilia Ibu Nagita Slavina Digugat Harta Gono Gini Rp 300 Miliar oleh Gideon Tengker
Ketika pertempuran berkecamuk di daerah kantong Palestina, para saksi mata mengatakan kepada AFP bahwa pemboman tersebut tampaknya menargetkan rumah-rumah ibadah di mana banyak warga Gaza mencari perlindungan.
Saat dihubungi AFP, tentara Israel menyatakan bahwa mereka sedang menyelidiki klaim atas insiden tersebut.
Menurut para saksi, serangan tersebut menghancurkan bagian depan gereja, yang menyebabkan bangunan tersebut runtuh dan banyak orang yang terluka dievakuasi ke rumah sakit.
Gereja tertua di Gaza yang masih beroperasi bernama Saint Porphyrius, dan terletak di kawasan kuno kota.
Serangan di halaman kompleks gereja tersebut mendapat “kecaman keras” dari Patriarkat Ortodoks Yerusalem.
“Menargetkan gereja-gereja dan lembaga-lembaganya, serta tempat perlindungan yang mereka sediakan untuk melindungi warga yang tidak bersalah, terutama anak-anak dan perempuan yang kehilangan rumah mereka akibat serangan udara Israel di daerah pemukiman selama 13 hari terakhir, adalah kejahatan perang yang tidak dapat diabaikan,” tegasnya. dalam sebuah pernyataan.
Israel dianggap sengaja menyerang lokasi lokasi penting di Gaza
Sejak konflik antara pasukan Israel dan gerakan Palestina yang dikenal sebagai Hamas dimulai, gereja tersebut telah digunakan sebagai tempat perlindungan sementara bagi penduduk setempat.
Baca Juga:NCT NEW TEAM Rilis Lagu Pra Debut ‘Hands Up’ yang Penuh EnergicMengenal Cacar Monyet, Gejala yang Ditimbulkan dan Pengobatannya
Selama konflik, umat Kristen dan Muslim di Gaza merasa aman di halaman dan lorong gereja.
Uskup Gereja Saint Porphyrius Elias meramalkan bahwa Israel mungkin akan menyerang bangunan tersebut sebelum dibombardir.
Menurut Elias yang dikutip Al Jazeera, “Militer Israel telah mengebom banyak tempat penampungan, dan saya tidak yakin Israel tidak akan mengebom gereja.”
Kemudian beliau melanjutkan, “Setiap serangan terhadap gereja merupakan serangan tidak hanya terhadap agama, tetapi juga terhadap kemanusiaan.”
“Kemanusiaan kita memberdayakan kita untuk menawarkan kedamaian dan kehangatan kepada semua yang membutuhkan,” komentar Elias.