Siswa Hanya 14 dan Guru 2 Orang, Siswa SDN Kertasari 3 Belajar di Satu Ruangan Kelas

SDN Kertasari 3
MINIMALIS. Siswa SDN Kertasari 3 belajar dalam satu ruang kelas meski berbeda tingkatan karena minimnya jumlah murid dan guru. /rakcer.id/hasanudin
0 Komentar

RAKCER.ID – Jumlah murid SDN Kertasari 3 di blok Asem Nunggal, Desa Kertasari Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka hanya berjumlah 14 orang.

Mereka diajar dua orang guru, sementara gedung sekolah SDN Kertasari 3 baru dibangun setahun lalu yang dilengkapi dengan mebeler.

Minimnya murid di SDN Kertasari 3 diduga karena letaknya yang sedikit jauh dengan pemukiman penduduk. Beberapa diantaranya adalah mereka yang tinggal setelah rumah mereka tergusur pembangunan BIJB belasan tahun lalu. Penduduk di blok tersebut juga terbatas sudah jarang anak usia sekolah.

Baca Juga:5 Mantan Ketua KNPI Berlabuh di Golkar, Mayoritas Parpol Incar 10 Kursi DPRDSatreskrim Amankan 4 Pelaku Penipuan Jamaah Umrah, Total Kerugian Rp941 Juta

Letak sekolah sebetulnya cukup nyaman berada di pinggir sawah, sehingga kegiatan sekolah tidak terganggu oleh hiruk pikuk kendaraan atau ramainya aktivitas masyarakat.

Guru di sekolah tersebut minim, sehingga ada sejumlah orang tua yang memilih menyekolahkan anaknya di sekolah lain dengan guru yang lebih banyak. Harapannya bisa belajar lebih maksimal.

Semua murid di sekolah tersebut belajar dalam satu ruang kelas, terkadang mereka semua masuk kelas dan duduk di bangku untuk mendengarkan guru mengajar walaupun bukan pelajarannya.

Murid kelas II bisa mendengarkan guru yang sedang mengajar kelas III, demikian juga ketika guru mengajar kelas V, kelas III bisa mengikuti pelajaran kelas V.

SDN Kertasari 3 Tidak Memiliki Murid Kelas IV dan VI

Menurut keterangan Kepala SDN Kertasari 3, Asikin, untuk murid kelas I dan II masing-masing dua orang. Kelas III terdapat 9 murid, kelas V sebanyak satu orang.

Sedangkan kelas IV dan VI tidak terdapat murid karena ketika awal tahun ajaran saat itu tidak ada yang mendaftar.

Jumlah penduduknya juga sedikit karena satu blok, namun jika sekolah dimerger juga sulit karena letak kampung ke sekolah lain lumayan jauh. Sehingga sekolah tetap dipertahankan.

Baca Juga:Bupati Tekankan Pilkades Aman dan Kondusif, 64 Desa Deklarasi DamaiSrikandi Kodim 0617 Majalengka Kembali Torehkan Prestasi

“Malah bersyukur tahun kemarin sekolah dibangun dan kini kondisi bangunan cukup bagus,” ujar Asikin yang berharap tahun ajaran baru 2023 jumlah murid bisa bertambah, setelah melihat kondisi sekolah yang baik.

Dia berharap, guru di sekolah juga bisa ditambah agar bisa menarik minat masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di sekolah yang dikelolanya.

0 Komentar