RAKCER.ID – Tanggal 2 mei adalah tanggal yang sudah ditetapkan oleh pemerintah untuk memperingati hari pendidikan nasional atau yang biasa kita sebut dengan HARDIKNAS.
Mengenai soal HARDIKNAS pastinya hal yang pertama kali kita ingat adalah sosok bapak pendidikan nasional yakni Ki Hajar Dewantara.
Apakah kalian tahu siapa si sosok Ki Hajar Dewantara ini? Apa saja yang beliau lakukan dalam dunia pendidikan sehingga sehingga pemerintah menetapkan tanggal 2 mei sebagai hari pendidikan nasional? Kalian tahu? Kalau belum, yuk simak artikel 5 fakta tentang hari pendidikan nasional yang mungkin belum kalian tahu.
Ini dia 5 fakta tentang hari pendidikan nasional :
1. Bukan nama asli
Fakta tentang hari pendidikan nasional yang pertama adalah mengenai nama asli Ki Hajar Dewantara, ternyata nama Ki Hajar Dewantara bukan merupakan nama asli dari tokoh yang memiliki julukan bapak pendidikan nasional ini.
Baca Juga:Wajib Tahu, Sejarah Hari Pendidikan NasionalIngin Jual Rumah? Yuk Cari Tahu 5 Tips Menjual Rumah Secara Cepat
Nama asli dari sosok bapak pendidikan nasional ini sebenarnya adalah Raden Mas Soewardi Soerjaningrat kan tetapi milai dari 1922 namanya benrganti menjadi Ki Hajar Dewantara, Nama Ki Hajar DewanTara bukan nama asli dari sosok bapak pendidikan nasional ini yah.
2. Hari pendidikan sesuai dengan tanggal kelahiran bapak pendidikan nasional
Hari pendidikan nasional di tetapkan oleh pemerintah sesuai dengan tanggal lahir dari Ki Hajar dewantara yakni pada tanggal 2 mei. Kihajar Dewantara lahir di pakualaman pada tanggal 2 mei 1889, lalu Ki Hajar Dewantara ini meninggal di Yogyakarta pada tanggal 26 april 1959 pada umurnya yang ke 69 tahun.
3. Pendiri taman siswa
Fakta tentang hari pendidikan nasional selanjutnya adalah bahwasanya yang pertama kali mendirikan lembaga pendidikan di indonesia adalah Ki Hajar Dewantara yang memiliki nama Taman Siswa.
Pada tanggal 3 juli tahun 1922, beilau mengembangkan konsep mengajar bagi sekolah, melalui pembangunan lembaga pendidikan yang diberi nama Taman Siswa pada masa itu.
4. Semboyan yang terkenal
Ki Hajar Dewantara memiliki somboyan yang sangat legendaris dari jaman dulu hingga sekarang yakni tut wuri handayani ing ngarsu sung tulodho, ing madyo mangun karso.
Yang artinya menjadi seorang pemimpin harus mampu memberikan suri tauladan, seseorang yang berada ditengah kesibukan harus mampu membaktikan semangatnya. Serta harus memberikan dorongan moral dan semangat kerja dari belakang.