Zaenal Waud: Derasnya Kritik ke PKB, Bukan Berarti Ada Konflik

Zaenal Waud: Derasnya Kritik ke PKB, Bukan Berarti Ada Konflik
BANTAH KONFLIK. Dewan Mustasyar DPC PKB Kabupaten Cirebon, Zaenal Waud menilai kritik kader senior untuk kepengurusan DPC PKB, semata sebagai bentuk cinta. Tidak ada konflik di dalamnya. FOTO: DOKUMEN/RAKYAT CIREBON
0 Komentar

Ia menyadari, pastinya ada kekurangan. Salah satu kekurangannya di periode sekarang kurangnya ekspos kegiatan. Sehingga, tidak diketahui kader-kader senior. “Itu memang kekurangannya. Yang harus dilakukan ke depan. Tapi kalau pertimbangan saya, mungkin mereka masih menunggu momen saja,” imbuhnya.

Ia juga menampik, ketika PKB saat ini di DPRD dianggap tidak mempunyai kekuatan. Rapuh dan rentan ditinggalkan. Kalau landasannya hanya sebatas melihat dinamika dalam kontestasi KID, tidak serta merta pilihannya untuk satu orang.

“Saya kira PKB punya pilihan. Dan pilihan itu, yang bisa diterima oleh semuanya,” ucapnya.

Baca Juga:NII Garut Sudah Punya Sekolah dan PesantrenJika Mau, PAN Juga Terbuka untuk Azis

Sementara senior PKB lainnya, Khoeron Azis menjadi salah satu yang ikut menyuarakan kekecewaannya terhadap kepengurusan DPC kali ini. Pengurus DPC sekarang, dianggap tidak bisa menghidupkan suasana. Kegiatan tidak pernah terdengar.

“Saya ini, hampir seminggu dua kali mampir ke DPC. Tapi ya sepi terus. Saya tidak tahu, apakah karena ketidaktahuan saya atau bagaimana. Kayaknya kegiatannya itu, tidak ada,” katanya.

Atas kekecewaannya itu, Azis yang merupakan mantan Sekretaris DPC PKB di era pertama itu, memberikan sindiran yang cukup keras. Ia mengaku tidak mengetahui ketua DPC PKB saat ini.

“Saya tidak pernah bertemu. Saya juga tidak tahu yang mana orangnya. Meskipun saya mampir ke fraksi atau ke DPC, tapi nggak paham mana yang namanya Hasan Basori,” imbuhnya.

Azis membenarkan, bermunculannya kritik dari kader senior PKB, semata sebagai bentuk kecintaan terhadap PKB. Ia menampik, ketika kritiknya itu dikaitkan karena terjadi konflik di internal PKB. Itu tidak lah benar. Kritiknya semata karena kekhawatiran yang sangat besar.

“Kalau memang benar tidak ada pertemuan, kalau terlalu lama, khawatir ghirah dari anggota tidak dimiliki. Harus ada. Jangan sampai tidak pernah sama sekali,” tuturnya.

Terlebih, ketika melihat kondisi kepengurusan PAC yang masih di usia muda. Pemahaman mereka terhadap PKB masih diragukan.

Baca Juga:Ajaran NII; Tidak Wajibkan Salat Jumat, Diperbolehkan MencuriPTM di Kota Cirebon Boleh 100 Persen

“Saya lihat, mereka itu belum ngerti PKB. Masih sangat-sangat muda. Kadang ada yang masih kuliah, sudah jadi pengurus. Sementara belum ada pengkaderan. Kalau begitu, bagaimana menghadapi 2024 nanti?” pungkasnya. (zen)

0 Komentar