CIREBON, RAKCER.ID– Seorang komandan senior Hamas di Jalur Gaza diduga berada dalam bahaya, menurut militer Israel. Aktivitas penerbangan kelompok militan tersebut dilaporkan di bawah arahan komandan Hamas yang terbunuh.
Menurut pengumuman terbaru militer Israel, komandan senior Hamas Murad Abu Murad tewas dalam serangan udara baru-baru ini, seperti dilansir Al Jazeera dan AFP pada Sabtu (14/10/2023).
Menurut militer Israel, Murad meninggal setelah jet tempur Israel membom pusat operasional Hamas di Kota Gaza, tempat kelompok militan tersebut diduga terlibat dalam “aktivitas udara.”
Serangan terbaru Israel terjadi pada Senin 16 Oktober 2023.
Baca Juga:Gigi Hadid Dikecam Pemerintah Israel Usai Blak Blakan Dukung PalestinaDesain Rumah Sederhana Elegan Nyaman untuk Keluarga
Pada Minggu 15 Oktober 2023, Israel membombardir Jalur Gaza dari udara secara ofensif.
Peristiwa ini mengakibatkan hilangnya banyak nyawa. Bahkan diklaim 2.100 orang tewas di kamp Palestina.
Letnan Peter Lerner, juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF), mengklaim bahwa Billal al-Gedra terbunuh dalam operasi terbaru mereka.
IDF mengklaim bahwa Billal bertanggung jawab atas penyerangan terhadap kelompok Kibbutz atau Nirim di dekat perbatasan Israel.
Dalam pernyataannya, IDF menyebut salah satu komandan Hamas telah membantai warga sipil Israel yang sedang tertidur.
“Hasil terbaru datang dari serangan Israel. Ini adalah gambaran bagaimana kita memiliki intelijen untuk menghancurkan kepemimpinan Hamas, yang telah menyusup dan membunuh bayi di kamar tidur mereka.
Akibatnya, operasi tersebut terfokus pada komandan mereka, menurut kepada Lemer.
Militer Israel mengidentifikasi Qadi sebagai kepala tim komando Hamas yang melakukan serangan di Israel selatan pada Sabtu, 7/10, yang menewaskan banyak orang akibat tembakan.
Baca Juga:Will Smith Buka Suara Usai Jada Pinkket Sebut Keduanya sudah Berpisah Sejak 2016Contoh Desain Rumah Sederhana namun Menawan dan Menggambarkan Kecantikan
Serangan Hamas mengakibatkan kematian sekitar 1.300 orang, sebagian besar adalah warga sipil.
Pasukan hamas enggan berkomentar kabar komandanmnya tewas oleh Israel
Seorang pejabat Hamas yang tidak mau disebutkan namanya menanggapi hal tersebut dengan mengatakan kepada AFP bahwa organisasi mereka “tidak berkomentar” mengenai pernyataan Israel.
Namun, perwakilan Hamas menegaskan bahwa Qadi, 37, adalah pemimpin unit militer tingkat atas Hamas.
Qadi adalah salah satu dari sekitar 1.000 tahanan Palestina yang dibebaskan oleh Israel pada tahun 2011 sebagai imbalan atas seorang tentara Israel bernama Gilad Shalit yang telah diculik oleh Hamas pada tahun 2006, menurut otoritas militer Palestina dan Israel.