CIREBON, RAKCER.ID– Pertempuran di Jalur Gaza utara merenggut nyawa dua tentara Israel.
Israel telah meningkatkan cakupan operasi daratnya melawan Hamas di Gaza, yang menyebabkan konflik ini.
Seperti dilansir AFP pada Rabu 11 Januari 2023, “Dua tentara Israel tewas dalam pertempuran di Gaza utara,” menurut pernyataan militer Israel.
Baca Juga:Israel Bombardir Perumahan Kamp Jabalia, Ratusan Warga Sipil Gaza Tewas SeketikaTayang Bulan Depan, Ini Sinopsis Sweet Home Season 2
Kematian tentara Israel tersebut bertepatan dengan meningkatnya kekhawatiran dunia atas kekerasan dan bencana kemanusiaan di Jalur Gaza, tempat Hamas dan pasukan Israel bertempur sengit di bagian utara wilayah kantong Palestina.
Jet tempur Israel masih terus menyerang Jalur Gaza tanpa henti. Selama tiga minggu terakhir, serangan Israel telah merenggut nyawa sedikitnya 8.525 orang, termasuk 3.500 anak-anak, menurut Otoritas Kesehatan Gaza, yang bertanggung jawab atas Hamas.
Usia kedua prajurit yang gugur adalah 20 tahun. Pertempuran yang sama merenggut nyawa setidaknya dua tentara Israel lagi, demikian laporan Fox News pada Rabu, 11 Januari 2023.
Pejabat Israel berjanji untuk membasmi Hamas di Gaza. Dalam pidatonya awal pekan ini, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menolak seruan gencatan senjata.
“Israel diminta untuk menyerah kepada Hamas, meninggalkan terorisme, dan mengakhiri barbarisme dengan menyerukan gencatan senjata.
Hal itu tidak akan terjadi, menurut Netanyahu. “Saudara-saudara, Alkitab menyatakan bahwa ada dua musim: perdamaian dan konflik.
Sekaranglah waktunya untuk konflik. Dia melanjutkan, “Perang adalah demi masa depan kita bersama.”
Baca Juga:Sweet Home Season 2 akan Tayang Pada Desember 2023 Mendatang, Catat Tanggalnya!!Mengenal Rinitis, Kondisi yang mengharuskan Han So Hee Jalani Operasi Hidung
Kekuatan peradaban dan kekuatan barbarisme kini dibedakan berdasarkan sebuah garis. Sudah waktunya bagi semua orang untuk menyatakan posisi mereka.
Israel tidak akan menyerah sampai mereka berhasil mengalahkan kekuatan kemiskinan.
“Saya berharap dan berdoa agar negara-negara beradab di mana pun mendukung perjuangan ini,” ujarnya.
Israel gempur kamp jabalia di jalur gaza
Setidaknya 50 warga Palestina dilaporkan tewas akibat pemboman terbaru Israel terhadap kamp pengungsi Jabalia di Jalur Gaza utara pada Selasa malam (31 Oktober waktu setempat), menurut otoritas kesehatan Gaza.
Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu menolak seruan gencatan senjata ketika jumlah korban tewas bertambah, dan mengklaim bahwa melakukan hal itu sama dengan “menyerah” kepada Hamas. Bahkan karena Hamas masih menyandera setidaknya 240 orang, Netanyahu berjanji akan memusnahkan organisasi tersebut.