RAKYATCIREBON – Kritik terhadap kepengurusan DPC PKB Kabupaten Cirebon terus mengalir. Dianggap lemah, tak mampu mengawal kebijakan dan aspirasi. Padahal, status PKB sebagai partai pemenang di Pileg 2019 lalu. Semua itu, tidak lepas dari lemahnya kepengurusan DPC PKB saat ini.
“Saya kira kondisi PKB saat ini rapuh. Meskipun jumlahnya mayoritas, ternyata rapuh. Tak mampu mengawal aspirasi,” kata salah satu politisi senior PKB Kabupaten Cirebon asal Ciwaringin, Nurjaya, Selasa (4/1).
Harusnya, jumlah mayoritas itu, bisa mendominasi. Namun nyatanya, tidak. PKB selalu tertinggal. Menurutnya, hal itu pantas terjadi. Karena, konsolidasi di internal PKB sendiri tidak pernah dilakukan.
Baca Juga:Dapur Rumah Makan Dijebol Maling, 24 Alat Dapur dan 4 Kompor DigondolPejabat yang Tak Puas Hasil Mutasi, Silakan Ajukan PTUN Saja!
Di samping itu, posisi Ketua DPC PKB, R Hasan Basori, dianggap masih belum matang dalam mengelola sumber daya yang dimiliki.
Bisa dibayangkan, berkaca dari dinamika yang terhangat saja, ternyata mengamankan kader PKB dalam kontestasi KID saja tidak mampu.
Padahal, koordinator Komisi I berasal dari PKB. Dalam komisi I sendiri, ada dua anggota dari PKB. Salah satu di antaranya merupakan Ketua DPC PKB, R Hasan Basori.
Itu artinya, kata mantan pengurus DPC itu, posisi DPC lemah. Tidak mampu mendorong fraksi di DPRD. “Kuncinya itu ya ada di DPC. Karena fraksi itu, tergantung kebijakan DPC. Fraksi pasti manut-manut saja. Kenapa bisa terjadi, ini artinya daya tekan dari DPC memang lemah. Ketua DPC-nya tidak bisa mengelola SDM yang dimiliki. Kalau DPC menginstruksikan, ya fraksi pasti manut. Mau menjalankan,” tegasnya.
Ia pun menyayangkan. Jika hal ini terus dibiarkan, maka Pileg 2024 mendatang dikhawatirkan akan kalah. Padahal, hasil Pileg 2019 lalu, sudah berhasil membalikan keadaan. Di mana pucuk pimpinan di DPRD sudah direbut PKB. Jangan sampai nanti terdepak. Makanya, pembenahan di internal harus segera dilakukan.
Banyak yang bisa dilakukan. Semua itu, dapat diawali dengan konsolidasi internal terlebih dulu. Sarannya, libatkan semua elemen partai.
“Saya tidak tahu, kenapa konsolidasi saja tidak pernah dilakukan. Kader senior yang memang layak untuk dilibatkan pun banyak. Kenapa malah ditinggalkan. Sangat disayangkan,” katanya.