RAKYATCIREBON.ID – Tak ada kata menyerah dibenak Hj Titin. Istri guru besar IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Prof Dr H Sugianto SH MH ini terus mencari sumber pendapatan dari hobinya merawat tanaman. Berawal dari iseng beli baglog jamur tiram, Hj Titin berhasil mendulang rupiah.
Mulanya, Hj Titin melihat postingan di media sosial mengenai budidaya skala rumahan. Perhatiannya tertuju pada jamur tiram. Jenis jamur yang bentuknya seperti biota laut kerang tiram.
Setelah berselancar di media sosial, Hj Titin akhirnya menemukan supliyer baglog jamur tiram asal Kuningan. Lalu membeli beberapa baglog untuk ditumbuhkan digarasi rumahnya. Hasilnya baikm jamur tumbuh dengan baik.
Baca Juga:Upaya menjaga Sejarah dan Budaya, PK MATAN IAIN Cirebon adakan Ngaji Sejarah dan Kebudayaan di Keraton Kanoman Cirebon390 Lulusan PPG Dilantik jadi Guru Profesional
“Awalnya karena ada corona. Buka medsos cari peluang dari grup-grup di Facebook lalu lihat postingan jamur tiram,” ujar Hj Titin saat ditemui di kumbung jamur tiram miliknya di RW 07 Kayuwalang, Karyamulya, Kota Cirebon, Senin (10/11).
Setelah diamati, Hj Titin tertarik membeli lebih banyak baglog. Sampai garasi rumahnya tak cukup lagi dijadikan tempat pertumbuhan jamur. “Terus diamanti terus bikin di garasi bikin rak 1. Kemudian diisi 100 baglog sampai garasi penuh akhirnya nggak muat karena banyak. Terus saya tawarin jamurnya ke temen ke tetangga, pada suka,” tambah Hj Titin.
Melihat peluang bisnis jamur tiram di Kota Cirebon yang cukup besar, Hj Titin memberanikan diri bikin kumbung berukuran 10×6 meter. Kumbung ini dapat menampung 10 ribu baglog yang mampu memproduksi hingga 30 kg jamur tiram setiap hari selama 3 sampai 4 bulan.
Soal pasar, Hj Titin tak cemas. Pasalnya kebutuhan jamur tiram di Kota Cirebon cukup besar. Setiap hari berapapun produksi jamur tiram dari kumbungnya selalu habis terjual. “Pembelinya ada tetangga, warung makan, ada yang buat dijual lagi dipasar,” kata dia.
Harga per kg jamur tiram di kumbung pun kompetitif. Mulai dari Rp12 ribu sampai Rp16 ribu tergantung stok yang tersedia. “Harga Rp12 ribu sampai Rp16 ribu tergantung pembeli,” kata Hj Titin.
Peluang bisnis jamur tiram sebetulnya dapat diperlebar dengan produksi baglog sendiri. Selain untuk dijadikan jamur di kumbung, baglog juga bisa dijual ke pembudidaya rumahan lain.