RAKYATCIREBON.ID – Pemerintah terus melakukan akselerasi program vaksinasi Covid-19 dan lanjutan atau booster, sebagai salah satu upaya pengendalian penyebaran Covid-19. Terlebih setelah varian Omicron merebak di Indonesia.Pemkab Kuningan melalui Dinas Kesehatan mulai melaksanakan vaksinasi dosis ketiga atau vaksin booster bagi masyarakat. Vaksin booster ini diutamakan bagi warga lanjut usia, para pelaku perjalanan, dan warga yang yang sering berinteraksi dengan masyarakat.Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan, dr Hj Susi Lusiyanti mengatakan, vaksinasi booster atau vaksinasi dosis ketiga ini sangat diperlukan sebagai penguat imunitas bagi masyarakat yang rentan terpapar. Apalagi saat ini ada ancaman penularan Covid-19 varian baru yaitu Omicron yang sudah masuk Indonesia.“Imunitas harus semakin meningkat. Karena itu warga yang bekerja sebagai pelayan publik dan banyak melakukan interaksi dengan masyarakat diutamakan untuk divaksin booster. Begitu juga bagi lansia. Masyarakat umum pun bisa untuk divaksin booster,” kata Susi kepada awak media di ruang kerjanya, Rabu (19/1).Untuk vaksin booster, kata Susi, Dinas Kesehatan menyediakan vaksin jenis Astrazeneca dan Pfizer. Dosis yang disuntikkan pun berbeda dengan dosis kesatu dan kedua, untuk vaksin booster dosis yang disuntikkan hanya 0,25-0,3 ml saja.Ditambahkan Susi, untuk melakukan vaksinasi booster dapat mendatangi puskesmas-puskesmas terdekat dan akan membuka beberapa gerai layanan vaksin booster. “Bisa juga warga yang akan divaksin booster ini membentuk kelompok, nanti kami dari petugas kesehatan akan mendatanginya. Karena vaksin booster tidak ditarget, maka siapa saja yang mau divaksin booster bisa mendatangi Puskesmas terdekat,” tutur Susi.Syarat yang diperlukan adalah sudah melaksanakan vaksin kesatu dan kedua, membawa poto copy ktp dan sudah 6 bulan disuntik dari vaksin yang kedua. “Untuk masyarakat umum pun, kami mendorong untuk melakukan vaksinasi booster,” ucap Susi.Susi mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap Covid-19 apalagi muncul varian baru Omicron. Warga yang tidak memiliki keperluan mendesak, diharapkan mengurangi kegiatan di luar rumah.(ale)