RAKYATCIREBON.ID –Pemandangan memprihatinkan terjadi di kawasan pantai yang memanjang di Desa Dadap, Kecamatan Juntinyuat.
Tumpukan sampah yang semakin tebal itu didominasi jenis plastik. Meski kondisinya seperti itu namun tak kunjung ada upaya pembersihan oleh pihak terkait.
Berdasarkan keterangan dari warga setempat, tumpukan sampah di pantai itu merupakan sampah kiriman yang terbawa ombak laut ke tepian. Termasuk sampah yang hanyut terbawa arus sungai dan bermuara ke laut.
Baca Juga:Lalai Bangun Irigasi, PT Longrich DikecamKapolri Cek Pencapaian Vaksinasi Merdeka Anak
Seorang warga setempat, Udin menuturkan, tumpukan sampah yang hampir menutupi seluruh permukaan tepi pantai itu sudah ada sejak lama. Kebanyakan, sampah tersebut terbawa arus air laut dan menumpuk di pantai.
“Sampah ini sampah kiriman. Sampah yang berserakan di Pantai Dadap ini sudah berlangsung lama dan dibiarkan,” ungkap Udin kepada Rakyat Cirebon, Rabu (19/1).
Terhadap tumpukan sampah itu, seingatnya belum ada upaya penanggulangan dari pihak-pihak terkait, termasuk Dinas Kebersihan maupun Dinas Lingkungan Hidup. Keberadaan tumpukan sampah itu juga menimbulkan bau menyengat dan menjadikan air laut berwarna keruh.
“Ya sampai sekarang belum ada pembersihan pantai, padahal sudah menumpuk. Saya sebagai nelayan sangat terganggu, selain kotor baunya juga enggak enak,” kata sebutnya.
Udin khawatir, jika tumpukan sampah tersebut tidak segera dibersihkan akan menimbulkan masalah baru. Yaitu tercemarnya lingkungan pemukiman setempat. “Kami sih berharap ada perhatian khusus dari dinas terkait, jangan dibiarin,” ujarnya.
Terpisah, Kuwu Desa Dadap, Asyriqin Syarif Wahadi menyatakan, kondisi yang terjadi di tepi pantai desanya itu dapat dipastikan ditimbulkan oleh sampah kiriman.
Karena pihaknya bersama masyarakat setiap tahun selalu melaksanakan gotong royong untuk membersihkan sampah di wilayah desanya.
Baca Juga:PUTR Didesak Jangan Ada Proyek MangkrakKetua DPRD Bantah Dipengaruhi Surat Kaleng
“Bisa dibuktikan kalau itu sampah kiriman, bukan sampah dari masyarakat kami. Bisa dipasang alat untuk menyaring sampah di setiap perbatasan desa. Jadi nanti bisa dilihat mana sampah kiriman, dan mana sampah yang dari masyarakat kami,” pungkasnya. (tar)