RAKYATCIREBON.ID – Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka, dr H Haprizal Harahap mengeluhkan data dari Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), yang dinilai tidak sesuai dengan fakta di lapangan.
Hal itu disebabkan sejumlah data KPCPEN yang berbeda dengan data di Kabupaten Majalengka, sehingga tidak akuratnya data itu secara tidak langsung merugikanpihaknya. Apalagi dia dan jajaranya sudah bekerja maksimal memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
“Yang menjadi pertanyaan saya, kenapa data vaksinasi Covid-19 di lapangan dengan di KPCPEN berbeda jauh. Contohnya vaksinasi Covid-19 anak hari ini dengan yang dipublikasikan KPCPEN sangat jauh. Di data kami vaksinasi anak sudah mencapai 64 persen, di KPCPEN baru 40 persen. Ini kan bisa merugikan kami,” keluhnya kepada Rakyat Cirebon, Kamis (20/1).
Baca Juga:Kodim 0615 Kerahkan Babinsa Sukseskan Program PTSLWakapolda Tinjau Vaksinasi Serentak
Pihaknya mengaku tidak mengetahui penyebab perbedaan data tersebut, padahal pengiriman laporan dilakukan secara online yang di-update setiap waktu. Kuat dugaan, kata dia, hal itu terjadi karena ada persoalan teknis atau sistem yang tidak berjalan maksimal.
“Saya menduga mungkin hal ini dikarenakan mengambil data se-Indonesia, sehingga tim KPCPEN kewalahan. Maka, data yang diambil tidak sesuai dengan kenyataan atau memang belum ter-update semua,” ujarnya.
Dia berharap jika kesalahan itu terjadi akibat persoalan teknis sistem , maka sebaiknya segera diperbaiki agar masyarakat bisa mendapatkan informasi yang sesuai dan tentunya tidak merugikan sejumlah pihak.
“Saya minta agar data KPCPEN yang ada di pusat bisa diperbaiki. Jangan sampai menyuguhkan data yang tak sesuai dengan data terbaru,” ujarnya.
Persoalanya akibat data yang tidak sesuai, pihaknya mengaku pernah mendapatkan protes dari sejumlah pemangku kebijakan. Padahal kinerja Satgas Covid-19 di Majalengka sudah sangat maksimal.
“Setelah saya berikan penjelasan dan disinkronkan dengan data antara Dinkes Majalengka dengan KPCPEN, akhirnya bisa paham dan mengerti tapi kalau ini dibiarkan jelas kurang baik lah,” pungkasnya. (pai)