Ukiran kedua yakni Masa Perjuangan Ki Bagus Rangin sebagai tokoh Pahlawan Majalengka. Ukiran ketiga pembentukan Kabupaten Maja 5 Januari 1819 sebagai cikal bakal Kabupaten Majalengka, yang ditandai dengan diangkatnya Raden Tumenggung Dendranegara sebagai Bupati Maja 1819 sampai 1839.
Kemudian, 11 Februari 1840 keluarnya Besluit Belanda tentang perpindahan pemerintahan Maja ke Sindangkasih dan berganti nama menjadi Majalengka. Ukiran keempat, suasana perpindahan Pemerintahan Kabupaten Maja ke Sindangkasih tahun 1840.
Ukiran kelima, Masa Bupati Majalengka ke-2 yang dijabat RAA Kartadiningrat dimana terjadi peristiwa penting yaitu dibangunnya pendopo Majalengka yang dirancang pelukis kelas dunia Raden Saleh dan beliau sempat melukis bupati RAA Kartadiningrat.
Baca Juga:Gugum Terpilih Sebagai Ketua PSNU Pagar NusaBantu Guru Miliki Rumah Layak Huni
Ukiran keenam masa pembangunan infrastruktur pemerintahan kolonial Belanda, diantaranya pabrik gula Kadipaten dan Jatiwangi terdapat juga pesta panen tebu atau badirian, dermaga sungai Cimanuk sekitar tahun 1860.
“Di sebelah ukiran pahatan itu ada Gedung Pameran Dekranasda. Pengerjaan Relief dibagi dua. Segmen 1, 2, 3 dikerjakan oleh Tim Relief Majalengka dan segmen 4, 5, 6 Tim Relief dari Jepara,” ungkapnya. (hsn)