RAKYATCIREBON.ID -Meski baru akan genap setahun setelah resmi didirikan, Sanggar Seni dan Budaya Lana-Lani Ghaneswara diyakini bakal memberikan kontribusi sesuai bidangnya.
Hanya saja, untuk bisa mewujudkan berbagai program kegiatannya tetap membutuhkan perhatian, khususnya dari Pemerintah Kabupaten Indramayu.
Sejak berdiri pada 21 Maret 2021, sanggar yang bertempat di Desa Kasmaran, Kecamatan Widasari itu eksistensinya tak diragukan.
Baca Juga:Hero Center Salurkan Bantuan BanjirPengusul Hak Interpelasi Mulai Digoyang
Mulanya pemilik sanggar, Hj Aas Rolani memanfaatkan alat musik gamelan yang dimilikinya. Bahkan para penabuh gamelan termasuk anaknya sudah berlatih secara terjadwal.
“Sejak dilaunching sanggar kami banyak peminatnya, anak-anak maupun orang dewasa untuk mengembangkan bakatnya. Juga ada pengembangan bakat menari,” jelas Aas kepada Rakyat Cirebon, Rabu (2/2).
Menurutnya, keberadaan sanggar juga menjadi bagian dari upaya pelestarian seni dan budaya lokal. Hanya saja sampai saat ini belum ada perhatian dari pemerintah daerah setempat.
Perempuan yang akrab disapa Bunda Aas ini berharap ada perhatian dari pemerintah daerah melalui dinas terkait.
“Kami sangat berharap adanya perhatian dari pemerintah daerah, sehingga kami bisa memberikan kontribusi kepada daerah khususnya pada bidang seni dan budaya,” ujarnya.
Ia menegaskan, sanggar miliknya itu diterima sangat baik oleh masyarakat sekitar. Terlebih lagi, sanggar tersebut merupakan salah satu wadah kreasi anak-anak muda dalam menyalurkan bakat dan berkreasi dalam bidang seni maupun budaya.
Sementara itu, Wakil Bupati Indramayu, Lucky Hakim saat mengunjungi sanggar tersebut menyampaikan apresiasinya. Bahkan ia berharap keberadaan sanggar milik Bunda Aas dapat menciptakan generasi penerus seni, khususnya seni tradisional sekaligus melestarikannya. Sehingga generasi masa depan tidak terpengaruh oleh budaya asing. (tar)