RAKYATCIREBON.ID –Kondisi tanggul yang ambles di daerah aliran sungai Cimanuk Blok Gumiwang Utara, Desa/Kecamatan Sukagumiwang kerap memunculkan kekhawatiran bagi warga sekitarnya.
Warga mendesak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung (Cimancis) agar segera melakukan perbaikan.
Adanya desakan warga itu diamini Camat Sukagumiwang, Suratno Sukarja. Ambles nya tanggul Sungai Cimanuk tersebut disebabkan debit air yang tinggi, sehingga mengakibatkan tanggul terkikis dan ambles sepanjang 500 meter.
Baca Juga:Larang Sekolah Study Tour, Disdik: Memaksa Berarti LiarPDAM Kecolongan, SPAM Dikelola Swasta
“Kondisi itu karena tingginya debit air akibatnya tanggul ini tergerus dan kita khawatir jika dibiarkan terus menerus bisa mengakibatkan kondisi yang lebih parah,” jelasnya, Senin (7/2).
Kondisi tersebut diperparah dengan intensitas curah hujan yang tinggi sejak beberapa hari terakhir. Bahkan badan tanggul semakin tergerus dan longsor.
Menurutnya perlu ada upaya secepatnya dari BBWS Cimancis untuk meminimalisir agar tanggul sungai tidak jebol.
“Dengan kondisi yang saat ini sudah mulai menurun debit airnya, saya mohon BBWS Cimancis melakukan peninjauan sekaligus perbaikan. Jangan sampai nanti jika dibiarkan ditakutkan tanggul sungai bisa jebol,” ungkapnya.
Suratno berharap, dengan dilakukannya perbaikan tanggul tersebut, kejadian yang mengakibatkan terendamnya Kantor Kecamatan Sukagumiwang yang disebabkan tanggul jebol pada tahun lalu tidak terulang.
“Karena memang pada saat banjir bulan Februari tahun kemarin yang membuat Kantor Kecamatan Sukagumiwang dan Desa Gedangan terendam memang arahnya dari tanggul ini, sehingga saya harapkan mudah-mudahan tidak terulang kembali,” ujarnya.
Adapun upaya yang bisa dilakukan bersama Pemerintah Desa Sukagumiwang saat ini dengan melakukan penanganan sementara.
Baca Juga:Kasus Covid-19 Muncul LagiBupati: Sinergitas Dengan PWI Sudah Terjalin
Termasuk melaporkan kondisi tersebut kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu untuk memberikan bantuan sejumlah karung.
“Sampai hari ini hanya bisa melaporkan. Karena harus pakai alat berat. Insya Allah sedang mengajukan karung dulu ke BPBD Indramayu untuk penanggulangan sementara bersama aparat desa dan masyarakat,” pungkasnya. (tar)