RAKYATCIREBON.ID – Kasus Covid-19 di Majalengka kembali mengalami lonjakan, kasus penyebaran tertinggi terjadi di salah satu sekolah yang sementara ini telah mencapai 20 kasus. Namun masyarakat tidak perlu terlalu khawatir ketika telah menjalani vaksinasi secara lengkap plus vaksin booster.
Belum diketahui secara pasti varian apa yang kini menyebar di Majalengka dengan begitu cepat. Dinas Kesehatan belum melakukan penelitian. Menurut keterangan Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka, Agus Susanto, dari kasus penyebaran yang terjadi di lingkungan sekolah semuanya tidak mengalami gejala apapun.
Pasalnya mereka sudah menjalani vaksinasi sehingga tingkat kekebalan tubuhnya lebih kuat. Berbeda dengan yang belum divaksin, kondisinya lebih rentan terpapar disertai gejala.
Baca Juga:Sepekan Terjadi 20 KebencanaanLegislator Jabar Kampanyekan Prabowo Capres 2024
“Beberapa hari terakhir ini mengalami lonjakan kasus, tertinggi adalah di sekolah. Itu diketahui berdasarkan hasil pelacakan atau tracking terhadap mereka yang mengalami kontak erat dengan pasien atau yang terpapar sebelumnya, kemudian kami mengidentifikasinya,” terang Agus.
Namun Agus menegaskan bagi yang sudah menjalani vaksinasi tidak perlu terlalu khawatir ketika terpapar, karena kekebalan sudah terbentuk sehingga mereka tidak merasakan gejala di tubuhnya. Walaupun mengalami gejala hanya gejala ringan.
“Jadi bagi yang sudah divaksin, ketika terpapar tidak separah jika belum menjalani vaksinasi,” ungkap Agus.
Disampaikan Agus, ledakan kasus tertinggi selama sepekan terakhir terjadi Jumat (4/2) mencapai 33 kasus, sebelumnya tercatat 17 kasus dan Minggu (6/2) tercatat 6 kasus. 4 kasus menjalani perawatan di RSUD Cideres dan 2 kasus di luar Kabupaten Majalengka, sementara 74 kasus lainnya menjalani isolasi mandiri.
“Untuk menghindari paparan virus, satu-satunya intervensi yang paling efektif adalah prokes, kedua vaksinasi yang lengkap dan booster serta pemantauan atau pengetatan terhadap perjalanan pulang dari luar negeri,” ungkapnya.
Sementara itu penyebaran Covid-19 di SMAN Bantarujeg kini telah mencapai 20 orang, yang sebelumnya atau tepatnya Jumat 4/2) tercatat 19 orang. Menurut keterangan Ketua Satgas Covid Kecamatan Bantarujeg, Nunung Nurlaela, penambahan kasus dari 76 siswa yang belum menjalani rapid antigen.
“Dari 76 orang yang tersisa belum dilakukan tes, sebanyak 40 diantaranya dites dan 1 dinyatakan positif. Sebanyak 36 lagi segera dites menyusul yang lain,” ungkap Nunung.