“Musuh” Terminal yakni Travel Gelap dan Terminal Bayangan

“Musuh” Terminal yakni Travel Gelap dan Terminal Bayangan
SOROTI TRAVEL GELAP. Dirjen Hubdat Kemenhub RI, Budi Setiyadi saat konferensi pers di Terminal Type A Harjamukti. FOTO: ASEP SAEPUL MIELAH/RAKYAT CIREBON
0 Komentar

RAKYATCIREBON.ID  – Upaya mengembalikan fungsi terminal sebagai tempat keberangkatan dan kedatangan bus, serta tempat naik turunnya penumpang, terus dilakukan Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI, Budi Setiyadi mengakui, saat ini kendaraan transportasi bus terus mengalami reduksi akibat persaingan. Terutama persaingan dengan travel gelap atau angkutan umum ilegal yang terus bertambah.

“Travel gelap dan angkutan umum ilegal menjadi persoalan. Seperti banyak travel mobil Luxio dan Avanza. Itu tantangan kita,” ungkap Budi saat berkunjung ke Kota Cirebon.

Baca Juga:Wajah Baru Terminal Harjamukti, Mirip Airport, Segera BeroperasiKejar Zona Integritas Bebas Korupsi, Kemenag Terapkan Pelayanan Satu Atap

Tak hanya itu, masih banyaknya terminal bayangan di depan terminal utama, menjadi kesulitan untuk mengembalikan fungsi terminal sebagai tempat naik dan turunnya penumpang.

Bahkan, saat ini sudah banyak dari PO Bus yang menjadikan pul busnya menjadi tempat pemberangkatan. Padahal itu tidak diperbolehkan.

Hal itu terjadi dampak dari banyaknya terminal bayangan. Sehingga mereka memilih untuk menjadikan pul sebagai tempat pemberangkatan.

“Yang namanya pul atau agen PO Bus, tidak boleh jadi tempat pemberangkatan. Termasuk terminal bayangan,” jelas Budi.

Oleh karena itu, untuk mengantisipasi hal tersebut, kata Budi, di gedung baru terminal Type A Harjamukti akan disediakan ruangan khusus untuk semua PO Bus. Sehingga semua ada dan beroperasi di dalam gedung terminal.

“Saya akan beri ruangan di sini. Untuk semua PO Bus yang ada agar bisa memanfaatkan terminal. Jadi nanti pul di sini, tempat tunggu di sini,” ujar Budi.

Dengan demikian, kata Budi, diharapkan tidak ada lagi terminal-terminal bayangan di depan terminal utama. Dan hal ini harus didukung oleh semua pihak, terutama perusahaan-perusahaan otobus yang ada  di Cirebon.

Baca Juga:Diminta Jokowi Pulang Indonesia, Segini Besaran Gaji Ainun Najib di SingapuraRekrutmen PPPK 2022 Prioritaskan Guru Honorer di Sekolah Negeri

Di sisi lain, upaya yang dilakukan, bahkan sudah sering dilakukan Kemenhub adalah dengan memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat. Agar semua bisa datang ke terminal jika hendak bepergian melakukan perjalanan dengan moda transportasi bus.

“Pengawasan dan penindakan terus kita lakukan. Edukasi dan sosialisasi bahkan sudah sering kita lakukan. Tapi yang utama adalah tetap kesadaran masyarakat untuk menjadikan terminal sebagai tempat keberangkatan dan kedatangan bus,” imbuh Budi. (sep)

0 Komentar