Adapun produk subsidi yang ditawarkan berdasarkan segmentasi prioritasnya. Yaitu KPR Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera), KPR Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT), KPR Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). “Produk-produk kami bisa memenuhi kebutuhan masyarakat di wilayah kerja BTN Cabang Cirebon,” ujarnya.
Masih dikatakan Warnady, minat dan permintaan fasilitas KPR BTN diakui terpengaruh pandemi Covid-19 meski tidak signifikan. Baik subsidi maupun non subsidi. Hanya saja pengaruhnya dirasakan oleh konsumen karena ada penerapan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Dipaparkan, pihaknya menargetkan capaian realisasi pada tahun 2022 sebanyak 5 ribu unit KPR bersubsidi. Angka ini lebih tinggi dari tahun 2021 yang menargetkan 3.200 unit meskipun hanya tercapai 2.846 unit karena kehabisan kuota. “Subsidi itu anggaran pemerintah yang dikelola oleh lembaga PPDPP pada Kementerian PUPR. Yang terserap BTN memang mayoritas, meskipun kuotanya dibatasi,” sebutnya.
Baca Juga:Bupati Hadir, Wabup Mendadak BerhalanganPresiden Minta Semua Daerah Percepat Vaksinasi
Untuk mitra, lanjutnya, saat ini ada 150 pengembang yang bekerjasama, namun pada penjualan unit rumahnya tidak semua pengembang sepenuhnya melalui fasilitas BTN Cabang Cirebon. “Target tahun ini optimis tercapai, yang menjual itu kan pengembang. Untuk akad tiap bulan 300 sampai 400 unit. Akad subsidi Januari kemarin mencapai 415 unit. Februari mudah-mudahan minimal 350 unit,” tandasnya. (tar)