RAKYATCIREBON.ID – Penggunaan cairan disinfektan yang banyak beredar di masyarakat selama masa pandemi Covid-19 ini kerap dikeluhkan karena harganya yang mahal dan dianggap tidak ramah lingkungan bahkan berbahaya untuk tubuh manusia. Namun, kekhawatiran tersebut bisa diatasi dengan cairan Eco Enzyme yang murah meriah dan sehat bahkan bisa dibuat sendiri di rumah.Pemanfaatan Eco Enzyme dalam kehidupan sehari-hari ini diperkenalkan oleh Komunitas Eco Enzyme (KEE) Kuningan di Aula Rumah Sakit El Syifa Kuningan, Kamis (17/2). Acara yang diikuti oleh sejumlah pegawai rumah sakit tersebut diisi oleh pemaparan cara pembuatan, khasiat dan manfaat Eco Enzyme oleh Dewan Penasihat KEE Kuningan Ir Dendie Warsita dilanjutkan penyemprotan perdana Eco Enzyme ke seluruh ruangan dan selasar rumah sakit.Dalam paparannya, Dendie mengatakan, Eco Enzyme yang pertama kali ditemukan oleh dr Rosukon dari Thailand merupakan cairan organik hasil fermentasi limbah buah-buahan dan sayuran. Menurutnya, cairan eco enzyme berfungsi sebagai disinfektan alami yang ampuh menangkal bakteri dan virus jahat seperti Corona yang sekarang melanda di banyak negara termasuk Indonesia.“Eco enzyme adalah cairan alami serba guna hasil fermentasi gula merah atau molases dengan limbah buah dan sayuran dengan air. Perbandingannya adalah 1:3:10, satu bagian molases ditambah tiga bagian limbah buah dan sayur serta air 10 bagian. Kemudian didiamkan selama 90 hari. Hasil akhirnya cairan ini akan berubah warna menjadi kecoklatan dan mengeluarkan aroma asam yang menyegarkan,” papar Dendie yang merupakan mantan Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Kuningan.Dendie menambahkan, cairan eco enzyme yang dihasilkan bisa memberikan banyak manfaat untuk kehidupan manusia, terutama di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang. Selain bisa digunakan untuk disinfektan, juga bisa digunakan sebagai hand sanitizer bahkan berkhasiat sebagai antiseptik untuk pengobatan berbagai penyakit kulit seperti eksem, menyembuhkan luka, meredakan infeksi dan alergi pada anak.Sementara itu Direktur RSU El Syifa dr Dedy Kurnia mengapresiasi kegiatan sosialisasi eco enzyme ini. Bahkan Dedy mengaku sangat tertarik dan antusias untuk menerapkan pemanfaatan cairan organik tersebut dalam operasional rumah sakit.“Selama ini kegiatan operasional rumah sakit tidak terlepas dari kebutuhan cairan disinfektan, antiseptik hingga deterjen yang kita beli dengan biaya cukup besar, terutama selama masa pandemi Covid-19. Kami sangat tertarik untuk ikut membuat sendiri eco enzyme ini, mengingat kami juga punya dapur rumah sakit yang setiap hari menghasilkan banyak limbah buah dan sayuran sebagai bahan utamanya. Kami akan siapkan tim untuk belajar cara membuat eco enzyme ini kemudian kita terapkan di rumah sakit El Syifa,” ujar Dedy Antusias. (fik)