Pusaka yang dimaksud Sunan Gunungjati tak cuma berupa peralatan perang. Juga berupa ajaran moral, tradisi, termasuk pagelaran wayang di dalamnya. “Wayang yang kami pandang bukan hanya tontonan juga tuntunan,” katanya.
Dalang Iyan berharap, wayang dapat pula masuk kurikulum sekolah. Baik sebagai pelajaran muatan lokal maupun kegiatan ekstrakurikuler. Sehingga, generasi muda dapat memahami secara utuh esensi dan eksistensi wayang di Indonesia.
“Murid yang tidak akan pernah habis adalah di dunia pendidikan. Untuk implementasi agar wayang tetap lestari, kita masuk dalam dunia pendidikan. Di samping kami (para dalang) melakukan hal yang sama dalam bentuk informal di sanggar atau grup wayang,” pungkasnya. (wan)