Bedah Buku dan Ngaji Kebudayaan, Jadi Ajang Pengenalan Tasawuf dan Thoriqoh di Perguruan Tinggi

Bedah Buku dan Ngaji Kebudayaan, Jadi Ajang Pengenalan Tasawuf dan Thoriqoh di Perguruan Tinggi
0 Komentar

“Kalau kita berbicara tentang sufi, yang terfikir oleh kita adalah orang yang ada di gua, orang yang apolitis, orang yang tidak mempunyai sensitivitas, orang yang kampungan. Padahal salah satu thoriqoh mu’tabarah yang ada di Indonesia itu pernah menawarkan sufi tapi tetap dengan mengenal dunia. Kita tahu sendiri bahwa jumlah thoriqoh di dunia ada 145, kalau kita saring thoriqoh Al-Mu’tabarah yang ada di Nahdlatul Ulama itu ada 45. Kalau di Buntet sendiri ada dua thoriqoh besar yakni thoriqoh Syatoriyyah dan thoriqoh Tijaniyyah,” kata dia.

Kyai Lutfi melanjutkan, ada salah satu thoriqoh yang menawarkan perpaduan antara sufi dan modern, jadi ia itu taqorub kepada Allah tanpa menghilangkan kedekatan kepada Allah yaitu thoriqoh At Tijani. “At Tijani adalah thoriqoh menawarkan kedekatan kepada Tuhan dan kedekatan kepada manusia,” ucap Ketua Bidang Kepesantrenan YLPI Buntet Pesantren itu.

Sementara itu, Khumaedi NZ selaku Ketua PK MATAN IAIN Cirebon mengucapkan dalam HUT Ke-3 PK MATAN IAIN Cirebon masih butuh dukungan guru-guru demi MATAN IAIN selalu ikhlas berkhidmat.

Baca Juga:Hindari Tabrakan Malah Hantam Mobil DerekPertamina: Jalan Balongan Ditutup Selama 45 Hari

“Masih butuh doa dan dukungan para kiai dan teman-teman semua semoga kedepannya MATAN IAIN Cirebon bisa terus mengabdi dan berkhidmat kepada agama, bangsa dan negara,” pungkasnya. (wan)

Laman:

1 2
0 Komentar