RAKYATCIREBON.ID – Pemerintah Kota Cirebon terus menggenjot vaksinasi booster. Diperkirakan, proses vaksinasi booster bakal memakan waktu lebih lama. Pasalnya, pemberian vaksin dosis ketiga ini hanya bisa dilakukan selang enam bulan setelah vaksinasi dosis kedua.
“Untuk vaksin yang pertama itu sudah 120 persen. Vaksin kedua lebih dari 90 persen. Untuk yang booster itu baru 8 persen,” ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Penyebaran Penyakit Dinas Kesehatan Kota Cirebon, Trimulianingsih kepada Rakyat Cirebon.
Meski baru di angka 8 persen, tak berarti Dinkes tak kerja maksimal. Itu karena pemberian vaksinasi booster hanya bisa diberikan pada orang yang sudah enam bulan vaksin kedua.
Baca Juga:335 Titik Tanggul di Sungai Cimanuk-Sianggarung Kritis, Rawan BencanaJatuh Hati Sejak 32 Tahun Lalu, Baru Bisa Menikahi ketika Sudah Pensiun
“Kalau sudah vaksin kedua 6 bulan baru bisa dilakukan. Dan ini yang dilakukan sekarang 8 persen itu karena menyisir penerima,” katanya.
Secara bertahap, vaksin booster terus diberikan kepada masyarakat. Namun didasarkan pada hasil penyisiran yang dilakukan tenaga kesehatan bersama tim di tiap kelurahan.
“Intinya kita nggak bisa lihat satu-satu. Kami titipkan kesadaran masyarakat, yang merasa belum vaksin kedua atau belum vaksin, jangan sampai anti vaksin,” ujar Tri.
Dia melanjutkan, meski sudah vaksin dosis kedua maupun booster, masyarakat tak boleh abai prokes. “Jangan merasa percaya diri sudah kebal, sudah vaksin akhirnya mengabaikan prokes,” ucapnya.
Menurutnya, penyisiran calon penerima vaksinasi booster bagi pelayanan publik selesai akhir bulan ini. Setelah itu, vaksinasi booster dilanjutkan untuk masyarakat umum yang sudah atau lebih dari 6 bulan sejak vaksin kedua.
“Kita menyisir bulan ini untuk menyisir yang 6 bulan tadi. Karena waktu itu belum semuanya memenuhi syarat 6 bulan,” jelasnya.
Gencarnya vaksinasi disambut baik pengusaha asal Cirebon, Sugiono. Menurutnya, percepatan vaksinasi diharapkan mampu mendorong perekonomian ke arah yang lebih baik. Pasalnya, dua tahun terakhir dunia usaha terkena dampak serius.
Baca Juga:Tak Punya Lahan? Ini Solusi dari DKPPP Cocok Tanam di Lahan TerbatasBelum Ada Jawaban Pemprov, Sekda: Yang Beredar Itu Surat Balasan Konsultasi Setwan
“Tahun 2022 harusnya ada optimisme. Saya berharap tahun ini makin baik. Karena program vaksin juga sudah jalan sekali. Tinggal masyarakat menerapkan prokes supaya tidak ada pembatasan lagi,” tandasnya. (wan)