RAKYATCIREBON.ID – Tersumbatnya gorong-gorong saluran di bawah jembatan yang berada dekat Kantor Kecamatan Babakan di Desa Babakan Gebang, Kecamatan Babakan Kabupaten Cirebon, membuat jalan penghubung antara Desa Babakan Gebang – Serang Wetan selalu tergenang air hingga kedalaman 50 meter.
Genangan berlangsung sekitar 12 jam setiap hujan besar turun, akibatnya mengganggu pengendara yang melintas bahkan beberapa diantaranya terjatuh.
Salah seorang warga Desa Babakan Gebang, Sandi mengungkapkan, kondisi tersumbatnya gorong-gorong tersebut sudah seringkali dikeluhkan warga dan bahkan pemdes Babakan Gebang juga sudah beberapa kali mengajukan permohonan agar dilakukan perbaikan oleh Dinas terkait, namun hingga saat ini tak kunjung diperbaiki, akibatnya setiap hujan lebat air menggenang di jalan karena tidak bisa mengalir lancar.
Baca Juga:Akrab dengan Anies, Ridwan Kamil: Orang Sunda Harus Ramah Kepada SiapapunAlun-alun Kota Bekasi Bentuk Cinta Pemrpov Jabar kepada Warga
“Setiap hujan lebat turun pasti jalan banjir dan air menggenang lebih dari 10 jam baru surut,”paparnya.
Dijelaskan Sandi, seringnya terendam banjir bahkan kemarin kedalamannya hingga 50 cm membuat kondisi jalan mengalamu rusak parah, sehingga ketika banjir dan kendaraan yang melintas terutama roda dua seringkali terjebak lubang yang tidak kelihatan karena tertutup banjir.
Hingga sepeda motor yang ditumpanginya terguling, dan beberapa kali warga sekitar berlarian menolong pengendara sepeda motor yang terguling.
“Jalan ini termasuk padat yang melintas, sehingga kalau kondisi jalan rusak namun tertutup banjir akhirnya banyak pengendara yang berjatuhan, “keluhnya.
Lebih lanjut Sandi berharap agar permasalahan tersumbatnya gorong -gorong tersebut segera mendapat perhatian dari Dinas terkait untuk segera silakukan perbaikan, selain perbaikan gorong-gorong juga harus dilakukan pengurasan secara maksimal sehingga permasalahan menjadi tuntas.
Tanpa ada perbailan gorong-gorong, meski jalan yang rusak diperbaiki dipastikan akan mengalami kerusakan kembali karena selalu terendam banjir.
“Pemdes dan warga hanya mampu melakukan swadaya pengurasan dan pembersihan dari sampah, sehingga belum mampu menyelesaikan masalah yang sesungguhnya, untuk itu kami berharap permasalahan ini harus mendapat perhatian serius dari dinas terkait,” pungkas Sandi (her)