RAKYATCIREBON.ID, KUNINGAN – Sudah hampir tiga pekan macan tutul betina Rasi menjalani proses habituasi di dalam kandang jebak untuk Slamet Ramadhan di Blok Bintangot, Desa Seda, Kecamatan Mandirancan.
Tetapi, belum ada tanda-tanda macan kumbang jantan tersebut mendekat. Namun demikian, Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) berencana tetap akan merilis Rasi sekitar pekan depan.
Kepala Balai TNGC Teguh Setiawan mengatakan, pihaknya hingga kini masih menunggu kedatangan Slamet Ramadan untuk dijodohkan dengan Rasi kiriman dari Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) Cikananga, Sukabumi, tersebut.
Baca Juga:Wabup Ayu Minta Masyarakat Tidak Panik, Belilah Minyak Goreng Sesuai Kebutuhandr Doddy Ariyanto Pimpin PPP Kota Cirebon
Namun demikian, jika hingga sepekan tidak juga datang, maka Rasi akan dilepasliarkan pada tanggal 5 Maret mendatang.
“Mudah-mudahan dalam kurun waktu sepekan ke depan, Slamet Ramadhan datang dan masuk kandang jebak yang di dalamnya terdapat macan tutul betina Rasi dan berjodoh. Tetapi jika tidak, maka kami sudah rencanakan untuk melepas Rasi pada 5 Maret mendatang dan menemukan Slamet Ramadhan di hutan Ciremai,” ungkap Teguh kepada awak media dalam acara Field Trip Media di Stasiun Penelitian Blok Bintangot.
Teguh mengatakan, seandainya saja Slamet bisa masuk kandang jebak dan berjodoh dengan Rasi, maka kesempatan itu juga akan dimanfaatkan untuk pelepasan kalung collar GPS yang sudah tiga tahun terpasang di lehernya.
Setelah itu, Slamet akan dipasang lagi kalung collar yang baru untuk kelanjutan pemantauan pergerakan dan keberadaannya di kawasan Gunung Ciremai.
“Dari pantauan camera trap yang kami pasang, terlihat kondisi Slamet sekarang sangat sehat dan gemuk. Sehingga keberadaan kalung collar GPS di lehernya pun semakin sempit. Kalau saja Slamet masuk, nanti kita ganti dengan yang baru dan kemudian kita lepaskan lagi bersama Rasi ke alam bebas supaya bisa melakukan perkawinan dan berkembang biak menjadi predator puncak yang akan mengendalikan populasi seperti monyet, babi hutan yang selama ini menjadi hama dan merugikan masyarakat,” ungkap Teguh.
Akan tetapi, keberadaan Slamet yang hingga kini belum juga menampakkan batang hidungnya, bukan menjadi penghalang untuk dijodohkan dengan Rasi.
Teguh berharap, setelah Rasi dilepasliarkan pada tanggal 5 Maret nanti, dia bisa menemukan jodohnya Slamet Ramadhan di alam liar. Dan mempunyai keturunan yang akan melengkapi keragaman satwa penghuni Taman Nasional Gunung Ciremai.