RAKYATCIREBON.ID – Program Pendidikan Guru Penggerak (PPGP) merupakan kegiatan pengembangan profesi melalui pelatihan agar mampu mendorong tumbuh kembang peserta didik secara holistik, aktif dan proaktif. Hal ini disampaikan oleh Bupati H Acep Purnama saat membuka kegiatan lokakarya 5 Program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) Kabupaten Kuningan Angkatan 3 Tahun 2022, Sabtu (26/2) di Hotel Horison Tirta Sanita, Kuningan.
“Selamat datang di Kabupaten Kuningan. Saya bangga dan menyambut baik program Merdeka Belajar episode kelima yakni Program Pendidikan Guru Penggerak (PPGP) yang telah diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pada bulan Juli tahun 2020,” papar Bupati Acep.
Bupati meminta dengan kegiatan ini dapat meningkatkan kompetensi kepemimpinan dan pedagogik guru. Istilah pedagogik memang menarik untuk dibahas, secara etimologi berasal dari bahasa Yunani. Yakni dari kata pedagogi yang memiliki arti membimbing anak, sehingga dapat menghasilkan profil guru penggerak dapat mengembangkan diri dan guru lain dengan refleksi, berbagi, dan kolaborasi.
Baca Juga:Diskominfo Siapkan Bantuan 58 Ribu STBVaksinasi Berhadiah Minyak Goreng
“Semoga dapat melahirkan pemimpin pembelajaran yang menerapkan Merdeka Belajar, dan menggerakkan seluruh ekosistem pendidikan untuk mewujudkan pendidikan yang berpusat pada murid. Sehingga mampu membawa kebangkitan dan kemajuan pendidikan di Kabupaten Kuningan menuju Kabupaten Pendidikan,” ujarnya.
Sementara perwakilan P4TK TK&PLB, Dr Hermansyah MPd menyampaikan, PGP ini untuk mengembangkan dan memimpin visi satuan pendidikan yang terus mengoptimalkan proses belajar peserta didik yang relevan sesuai dengan kebutuhan komunitas di sekira satuan pendidikan. “Selamat calon Guru Penggerak, semoga CGP dapat menangani fungsi guru sebagai pemimpin pembelajaran,” sebut dia.
Di tempat yang sama, ketua panitia H Pipin Mansur Arifin MPd menerangkan, kegiatan lokakarya sebagai upaya menggerakan calon Guru Penggerak, agar mampu mengidentifikasi kompetensi yang sudah berkembang. Serta untuk menyusun rencana pengembangan diri berdasarkan kompetensi guru penggerak.
Menurut Pipin, kegiatan lokakarya ini diikuti oleh peserta dari calon Guru Penggerak sebanyak 90 orang yang didampingi juga oleh 15 pengajar praktik. “Dengan kegiatan ini, CGP diharapkan mampu membuat evaluasi kompetensi guru penggerak, hasil refleksi diri serta rencana pengembangan diri calon penggerak,” harapnya.