RAKYATCIREBON.ID -Salah satu pemberdayaan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat di wilayah Kecamatan Kertasemaya berupa budidaya ikan gurame.
Sektor unggulan bidang perikanan air tawar yang menjadi andalan ini terus dijaga dan dilakukan upaya peningkatan.
Camat Kertasemaya, Ade Sukma Wibowo menyampaikan, Pemerintah Kabupaten Indramayu berkomitmen meningkatkan kualitas ikan air tawar yang banyak dibudidayakan oleh masyarakat dan diminati banyak pasar.
Baca Juga:SPI Desak Penyelesaian Sengketa HGU Lahan TebuPencetakan KTP-el Tidak Perlu ke Kecamatan
Hal ini mengingat Kota Mangga menjadi daerah produksi ikan terbesar untuk Jawa Barat. Sehingga sektor unggulannya harus tetap dijaga dan terus dipertahankan.
Dia mengatakan, untuk menjaga sektor unggulan bidang perikanan tersebut, Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanla) Kabupaten Indramayu melalui Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Perikanan di Kecamatan Kertasemaya melakukan pendampingan secara khusus. Termasuk pemeriksaan penyakit pada ikan gurame.
“Atas nama masyarakat Kertasemaya dan pelaku budidaya ikan gurame yang berada di Desa Kertasemaya menyambut baik atas perhatian Pemerintah Kabupaten Indramayu yang terus peduli kepada para pelaku budidaya ikan. Pastinya masyarakat kami sangat antusias untuk mendukung program dari UPTD Perikanan agar budidaya ikan di wilayah kami bisa berkembang dan produksi ikan bisa meningkat,” kata Ade kepada Rakyat Cirebon, Rabu (2/3).
Adapun jumlah pelaku budidaya ikan di Kecamatan Kertasemaya terbilang cukup banyak. Budidayanya dengan memanfaatkan kolam-kolam atau kali mati.
Seperti di wilayah Desa Kertasemaya, Kliwed, dan Sukawera. Untuk binaan tercatat ada 6 kelompok yang masing-masing beranggotakan 10 orang. Sedangkan perorangan ada sekitar 100 orang.
“Kalau kita hitung tidak terlalu banyak. Jenis ikan yang dibudidayakan juga selain gurame ada lele dan nila,” kata Camat Ade.
Pihaknya berharap, dengan adanya perhatian pemerintah daerah dalam memberikan pembinaan dan pemberdayaan kepada pelaku budidaya ikan di Kecamatan Kertasemaya dapat berbuah hasil positif.
Baca Juga:Proyek Kotaku Panjunan TerhentiManfaatkan Tanaman Liar Jadi Obat Herbal
Bahkan tidak menutup kemungkinan dapat mengulang sukses sejarah seperti halnya di Desa Sukawera yang pernah menjadi icon desa penghasil lele.
“Harapannya bisa berkembang lagi seperti dulu. Waktu dulu Desa Sukawera menjadi icon desa penghasil ikan lele terbaik, namun sekarang sudah pudar karena banyak yang beralih usaha lain,” ungkapnya.