RAKYATCIREBON.ID – Meski Pemerintah Kabupaten Majalengka telah melakukan sejumlah upaya seperti pasar murah maupun operasi pasar, namun kelangkaan minyak goreng masih terus berlanjut. Bahkan kelangkaan bukan hanya di pasar tradisional, tapi di pasar modern juga pembeli dijatah satu orang satu liter.
Sedikitnya stok minyak goring menyebabkan warga berebut dan antre untuk mendapatkanya. Bahkan saat toko modern mulai buka, warga langsung menyerbu sehingga dalam waktu sekejap minyak goreng langsung ludes diserbu warga. Seperti yang terlihat di beberapa toko modern di Majalengka, kemarin.
Sementara itu Bupati Majalengka Dr H Karna Sobahi MMPd berjanji untuk meminimalisasi dan menjamin ketersediaan stok minyak goreng di masyarakat, pihaknya akan terus melakukan operasi pasar murah di kecamatan kecamatan.
Baca Juga:Kasat Lantas Ajak Apriani Naik Delman Keliling KuninganOperasi Jaran Lodaya, Polres Kuningan Tangkap 4 Pelaku
“Operasi pasar murah akan terus dilakukan di beberapa kecamatan, hingga kebutuhan minyak goreng di Majalengka bisa teratasi,” ucapnya.
Sementara Ketua Fraksi PKB, Ir Suheri terus meminta agar pemerintah melakukan intervensi mendalam dengan melakukan pengawasan jalur distribusi hingga ke tangan agen dan penjual. Hal itu guna menghindari upaya penimbunan atau oknum nakal yang sengaja mencari keuntungan dengan memanfaatkan moment kelangkaan minyak.
“Pemerintah harus terus melakukan intervensi mendalam dalam masalah kelangkaan minyak ini, sejauh ini peran dan langkah pemerintah Kabupaten dengan menggelar pasar murah sudah sangat bagus dan perlu ditingkatkan, baik volume maupun luas jangkauan dan tempatnya agar semua bisa tercover,” pintanya.
Di tempat terpisah, Kapolres Majalengka, AKBP Edwin Affandi didampingi Kasubsi Penmas Humas Aiptu Riyana, mengaku akan terus melakukan pengawasan dan pengamanan terkait distribusi dan penjualan minyak goreng agar aman. Langkah pengawasan itu tidak lain untuk menjaga agar tidak terjadi upaya penimbunan barang oleh spekulan, termasuk aksi borong yang bisa menyebabkan kelangkaan.
“Kami akan terus mengawasi dari mulai jalur distribusi hingga ke tingkat pengecer, dan memastikan tidak ada upaya penimbunan atau aksi borong yang bisa menyebabkan kelangkaan. Termasuk ulah nakal pedagang yang menjual dengan harga di atas HET,” terangnya.
Pihaknya juga meminta agar para pedagang menjual minyak goreng sesuai harga yang telah ditentukan pemerintah. Pasalnya jika ada yang coba coba bermain main. Maka pihaknya tidak segan segan untuk mengambil langkah tegas. (pai)