RAKYATCIREBON.ID – Pesawat kargo Trigana Air melakukan penerbangan perdana di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati Majalengka, Selasa (8/3). Penerbangan perdana ini dibuka Menteri Perhubungan (Menhub) RI, Budi Karya Sumadi.
Penerbangan pesawat kargo tersebut merupakan yang kedua, sebelumnya penerbangan perdana juga dilakukan pesawat Asia Cargo Airlines pada Desember 2021 lalu.
Budi Karya Sumadi mengatakan, dengan penerbangan kargo perdana dari Trigana Air, tentunya dapat menggerakkan perekonomian di Jawa Barat. Selain itu, berpengaruh juga kepada daerah-daerah yang ada di sekitarnya. Dirinya merasa bangga dan bahagia ekonomi Indonesia tumbuh, dan di masa pandemi Trigana air dan Asia Cargo membuat suatu gebrakan.
Baca Juga:Wabup Ridho Buka FKOM Festival 2022, Minta Mahasiswa Kuasai DigitalisasiBuka Lapangan Kerja dari Film
“Setiap hari ada penerbangan dari Kertajati, dan Trigana bahkan dalam satu penerbangan terisi penuh setiap hari dikirim ke beberapa tempat. Artinya di Bandara Kertajati ini pergerakan ekonomi di Jawa Barat, dan pergerakannya di daerah-daerah lain itu berputar,” ujar Budi kepada awak media, Selasa (8/3).
Sementara, Direktur Komersial Trigana Air, Daniel Kurniawan menyebut kembali menggeliatnya lalu lintas di sekitar bandara membuat pihaknya memilih Bandara Kertajati sebagai tempat penerbangan kargo Trigana Air.
Terkait masih sepinya penerbangan di BIJB Kertajati, Daniel menyebut hal itu bergantung dari pemilik kargo itu sendiri. Bagaimana meyakinkan konsumen memilih Trigana Air untuk mengirim barang-barang e-commerce ke berbagai daerah.
“Kalau di Kertajati insyaallah potensinya gede, mereka bisa lebih pede lah service level pada politik customernya itu kayak kita pesan di toko-toko online lah instant delivery itu juga jadi satu hal yang difokuskan pengirim-pengirim itu,” jelas Daniel.
Dia mengungkapkan, Trigana Air akan melakukan penerbangan sebanyak tiga kali dalam sehari. Dalam sekali penerbangan, kapasitas kargo sebanyak 15 ton.
“Setiap hari, sehari 3 kali. Target kita sehari itu 45 ton keluar dari sini. Rute sekarang target awal masih Pontianak, Banjarmasin, terus Palangkaraya,” katanya. (hsn)