Usul Tunda Pemilu Cara Elit Parpol Naikan Popularitas

Usul Tunda Pemilu Cara Elit Parpol Naikan Popularitas
STRATEGI. Ketua Bidang Politik dan Kebijakan Publik Sepadan Institut Cirebon Raya, Heru Subagia menilai wacana penundaan Pemilu 2024 cara elit parpol naikan popularitas. FOTO: ZEZEN ZAENUDIN ALI/RAKYAT CIREBON
0 Komentar

RAKYATCIREBON.ID, CIREBON – Wacana penundaan pemilihan umum (Pemilu) 2024 belakangan, ramai disampaikan sejumlah ketua partai politik (parpol). Sebagian pihak menilai, sebagai strategi elit politik untuk menaikan popularitas.

Sebagai informasi, beberapa elit parpol yang menyuarakan penundaan pemilu adalah Ketua Umum PKB, Abdul Muhaimin Iskandar (AMI), Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, dan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto.

“Wacana penundaan pemilu yang digaungkan para elit partai politik dengan kesimpulan mendukung adanya penundaan pemilu, merupakan strategi politik untuk memanfaatkan isu-isu viral, isu elektoral maupun isu kolaborasi,” kata Ketua Bidang Politik dan Kebijakan Publik Studi Ekonomi Bisnis Politik dan Kebijakan Publik (SEPADAnit) Cirebon Raya, Heru Subagia, Senin (7/3).

Baca Juga:KPU Tak Ambil Pusing Usulan Penundaan Pemilu, PDIP Siap Laksanakan Instruksi DPPMahasiswa Indramayu Berkongres, Fokus Kaji Isu Kedaerahan

Jadi, kata Heru, usulan penundaan itu menjadi bagian dari kerja-kerja politik para elit parpol. Ia menduga, usulan Zulkifli Hasan misalnya, sudah diperhitungkan melalui kalkulasi politik yang matang. Semuanya sudah dihitung untung ruginya buat para elit politik yang mengusulkan.

“Mungkin sudah dibuat analisa simulasi dan diskusi di antara elit partai politik,” ujarnya.

Akademisi dari Universitas Muhadi Setiabudi  Brebes (UMUS) tersebut juga menyinggung soal tuntutan Sekretaris Majelis Penasihat Partai Wilayah (MPPW) PAN Jawa Barat, Ahmad Adib Zain, yang meminta agar Zulhas–sapaan Ketum PAN, untuk meminta maaf dan meralatnya. Menurut Heru, hal itu terlalu berlebihan.

Lebih-lebih, kata Heru, usulan penundaan pemilu belum menjadi keputusan Partai Amanat Nasional (PAN) secara organisasi. Baru sebatas statemen oral ketika dimintai pandangan dan disampaikan berdasarkan aspirasi yang diterima.

Jauh sebelumnya, Sekretaris Majelis Penasihat Partai Wilayah (MPPW) PAN Jawa Barat, Ahmad Adib Zain meminta agar Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan mengklarifikasi dan meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia serta mencabut dan membatalkan pernyataannya terkait penundaan Pemilu 2024. Karena sejatinya, tutur Adib, PAN siap menyukseskan Pemilu 2024.

“Kita meminta kepada saudaraku Zulkifli Hasan mencabut dan membatalkan pernyataannya tentang penundaan Pemilu 2024. Meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia, dan menyatakan PAN bersedia dan siap menyukseskan Pemilu 2024,” pungkasnya. (zen)

0 Komentar