RAKYATCIREBON.ID, MAJALENGKA – Kelangkaan minyak goreng hingga kini masih dirasakan masyarakat. Bahkan, akhir-akhir ini juga menyasar para pedagang. Sampai-sampai, mereka rela antre berjam-jam untuk menunggu giliran.
Salahsatu pedagang sembako, Aceng Sutisna (35) mengatakan, sudah sejak pukul 08.00 WIB dirinya antre mendapatkan minyak goreng curah. Namun, sampai pukul 12.00 WIB, jeriken yang dibawanya tak kunjung diisi minyak oleh petugas.
Beruntung, ia masih tetap berisitirahat di tempat yang teduh, lantaran hanya jerikennya saja yang diharuskan berjajar rapih menuju tangki mobil minyak.
Baca Juga:Ketemu Jokowi Tahun Lalu, Hari Ini Dilantik Jadi Wakil Kepala IKNPerempuan Diajak Terbuka, Jangan Lagi Anggap KDRT itu Hal Biasa
“Iya saya datang dari jam 08.00 WIB, sampai sekarang belum. Dapat nomor antrean 28. Untungnya sesekali saya bisa istirahat karena jerigen yang harus antre di mana sudah ada nama dan nomor antreannya,” ujar Aceng, Rabu (9/3).
Meski disarankan petugas untuk meninggalkan saja jerikennya di tempat yang telah disediakan, Aceng mengaku merasa was-was.
Di tengah langkanya minyak goreng, Aceng khawatir tak mendapatkan minyak goreng curah jika ditinggal.
“Tidak apa-apa saya di sini saja (ninggalin lapak jualan). Karena takut ada yang usil, nanti saya gak dapat. Mending ditungguin dari jauh (yang masih terlihat antrean jerikennya),” ucapnya.
Lebih jauh ia mengaku, dirinya rela ikut antre demi mendapatkan minyak goreng curah yang akan dijual kembali. Menurutnya, kali ini ia bisa mendapatkan 75 liter, dengan harga per liternya Rp10.500.
“Ya saya terpaksa ikut antre gini, karena memang langka minyak tuh. Biasanya saya nyari untuk dijual lagi tuh gampang, tapi ini susah,” jelas dia.
Adanya distribusi minyak goreng, Aceng merasa terbantu. Setidaknya, tak harus jauh-jauh mencari ketersediaan minyak goreng curah tersebut.
Baca Juga:Ketua DPRD Setuju Tunda Pemilu, Tapi Perpanjang Jabatan di Daerah JugaSandiaga Uno Target 100 Desa Wisata Majalengka Ikut ADWI, Bantaragung Masuk Nominasi
“Ya alhamdulillah terbantu. Karena sudah 3 bulan langka, saya jadi bingung carinya,” jelas dia.
Sementara, kegiatan pendistribusian minyak goreng curah itu dilakukan oleh Dinas Perdagangan dan Industri (Perdagin) Majalengka yang bekerja sama dengan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI).
Rabu (9/3) kemarin, ada sekitar 8.000-9.000 ribu liter yang distribusikan kepada para pedagang. Para pedagang harus membeli minyak goreng tersebut dengan harga Rp10.500 per liternya. (hsn)