RAKYATCIREBON.ID –Ribuan anggota Banser dikerahkan untuk menjaga para Kiai di Kabupaten Indramayu. Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan keamanan pasca kejadian penyerangan terhadap seorang Kiai di Desa Tegalmulya, Kecamatan Krangkeng.
Ketua PC GP Ansor Indramayu, Edi Fauzi menyampaikan, sedikitnya ada sekitar 2 ribu anggota Banser yang dikerahkan.
Mereka disebar ke rumah-rumah Kiai dan pondok pesantren yang ada di Kabupaten Indramayu. Termasuk di Pondok Pesantren Salaf An-Nur dan kediaman KH Farid Ashr Waddahr yang menjadi korban penganiayaan pada Selasa (8/3) malam. “Ini dalam rangka kami menjaga Kiai,” jelas Edi kepada Rakyat Cirebon, Kamis (10/3).
Baca Juga:Dewan Nilai DLH Kurang Masif SosialisasiRidwan Kamil: Perfilman Indonesia sebagai Bentuk Identitas dari Budaya Bangsa
Menurutnya, pasca penyerangan terhadap korban yang akrab disapa Gus Farid, anggota Banser langsung dikerahkan untuk menjaga Kiai di wilayahnya masing-masing.
Hal ini karena pihaknya tidak menginginkan kejadian penyerangan terhadap Kiai kembali terjadi di Kabupaten Indramayu.
“Kami tingkatkan keamanan untuk menjaga agar kejadian serupa tidak menimpa Kiai lainnya,” tegasnya.
Arahan agar anggota Banser ikut menjaga keamanan para Kiai di Kabupaten Indramayu, juga disampaikan Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat, KH Juhadi Muhammad.
Ia meminta agar faktor keamanan di lingkungan pondok pesantren harus lebih ditingkatkan. “Kami dari NU juga meminta kepada Banser untuk menjaga Kiai di daerahnya masing-masing,” ucapnya.
Sebelumnya, peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (8/3) sekitar pukul 22.30 WIB di komplek Pondok Pesantren Salaf An-Nur Desa Tegalmulya, Kecamatan Krangkeng, Indramayu.
Korbannya KH Farid Ashr Waddahr yang juga Ketua Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al Mu’tabarah An Nahdliyyah (Jatman) Nahdlatul Ulama Indramayu. Juga istrinya, Ning Annah dan keponakannya, Muhammad Haka.
Baca Juga:Ridwan Kamil dan Gus Yahya Hadiri Harlah Nahdlatul Ulama ke-99Ridwan Kamil Dorong Kabupaten/Kota Fokus Pada Kinerja Baik, Cegah Korupsi
Pelakunya seorang laki-laki berhasil diamankan oleh warga dan para santri yang selanjutnya digelandang ke kantor polisi.
Hingga berita ini ditulis, motif pelaku yang nekat melakukan tindakan penganiayaan masih belum diketahui.
Namun dikabarkan, rilis kasus ini dilaksanakan di Mapolda Jabar pada Kamis (10/3) sore. (tar)